GenPI.co - Para pedagang daging di Pasar Musi, Kota Depok, Jawa Barat, mengaku masih berpikir dua kali untuk melakukan mogok jualan selama sepekan mulai Senin (28/2).
Pasalnya, mogok berdagang akan membuat mereka tak mendapatkan pemasukan harian dan bakal kian merugi.
“Walaupun begitu, kami tetap kecewa dengan pemerintah yang tak bisa mengendalikan harga daging sapi,” ujar Ketua Perkumpulan Pedagang Daging Sapi Pasar Musi, Muhammad Suproni, kepada GenPI.co, Jumat (25/2).
Suproni mengaku tengah berkoordinasi dengan komunitas pedagang daging sapi di sejumlah pasar di wilayah lain terkait mogok berjualan.
“Kami sebenarnya juga tak bisa berjualan kalau mogok benar-benar terjadi, karena pasokan daging pasti akan terhenti dari tempat pejagalan,” ungkapnya.
Menurut Suproni, harga daging sapi sebenarnya sudah mengalami peningkatan secara perlahan sejak Tahun Baru 2022.
Semula, daging sapi bisa didapatkan hanya dengan Rp 120 ribu per kilogram.
Kini, harga daging sapi naik menjadi Rp 135 ribu per kilogram, bahkan mencapai Rp 140 ribu per kilogram di beberapa pasar di wilayah DKI Jakarta.
“Kenaikan ini yang membuat pedagang heran, karena kenaikannya tidak wajar. Biasanya, daging sapi hanya naik menjelang Lebaran,” paparnya.
Suproni mengaku kasihan kepada para pedagang dan konsumen daging sapi yang terdampak akibat kenaikan harga.
Hal itu pula yang membuat para pedagang berencana melakukan aksi protes dengan berhenti berjualan selama seminggu.
“Memang belum resmi, tapi kami pun sudah menjerit dan tak bisa apa-apa lagi selain protes kepada pemerintah,” tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News