GenPI.co - Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong menegaskan bahwa pengelolaan sampah yang baik dapat berperan penting dalam mitigasi perubahan iklim.
Alue mengatakan bahwa isu perubahan iklim kini tengah menjadi perhatian global. Menurut dia, semua pihak internasional sepakat bahwa perubahan iklim memiliki ancaman yang serius.
“Perubahan iklim menjadi pemicu utama negara-negara di dunia untuk berkonsolidasi dalam pembangunan berkelanjutan yang rendah emisi,” ujarnya dalam Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional 2022, Senin (21/2).
Menurut Alue, seluruh negara di dunia tengah mengejar target net zero emission untuk memenuhi komitmen Paris Agreement 2016, termasuk Indonesia.
Indonesia memiliki tanggung jawab menurunkan emisi gas rumah kaca. Hal tersebut sudah tertuang dalam Nationallly Determined Contribution (NDC) 2030.
“NDC Indonesia menegaskan bahwa emisi karbon kita harus turun sebesar 29 persen pada 2030 atau 41 persen dengan bantuan teknologi dan investasi internasional,” ungkapnya.
Alue mengatakan bahwa Indonesia telah memastikan sektor kehutanan pada 2030 dapat bisa mencapai emisi gas rumah kaca yang rendah atau bahkan nol.
Meski demikian, mengontrol pengelolaan sampah juga sama pentingnya dalam menahan buangan gas emisi karbon ke udara.
Salah satu cara mengelola sampah demi mengurangi emisi karbon adalah melalui sistem pengelolaan siklik atau rantai.
“Dengan sistem tersebut, tak ada lagi material terbuang dan menjadi gas emisi. Misalnya, pengelolaan sampah menjadi energi listrik hingga sampah organik menjadi pupuk,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News