GenPI.co— Pemerintah Israel memasang alat pemindai wajah di sebuah pos pemeriksaan yang ada di penyeberangan Qalandia, dekat kota Yerussalem.
Teknologi yang digunakan untuk mileter tersebut memungkinkan warga Palestina dari Tepi Barat lebih cepat mendapatkan izin masuk untuk sejumlah kepentingan, terutama bekerja.
Dikutip dari situs ynetnews.com, Banyak warga Palestina mencari pekerjaan di Israel, karena tersedianya lowongan di sejumlah perusahaan dan bisa mendapatkan penghasilan yang jauh lebih tinggi daripada di Tepi Barat.
Baca juga:
Benjamin Netanyahu, Paling Lama Jadi Orang Nomor Satu Israel
Menakjubkan, Masjid Berusia 1.300 Tahun Ditemukan di Israel
Namun penerapan tekonologi pengenalan wajah menuai kecaman.
Penyeberangan Qalandia merupakan jalan utama bagi ribuan orang Palestina yang ingin memasuki Israel setiap harinya..
Sebelum penerapan pemindaian wajah ini diberlakukan, warga Palestina saat melakukan penyeberangan yang dijaga sangat ketat. Akibatnya para pekerja akan menunggu selama dua jam untuk bisa masuk ke Yerusalem yang dikuasai Israel.
Buruh Palestina dari sekitar Tepi Barat yang memiliki izin untuk bekerja di Israel akan bangun di tengah malam untuk tiba di persimpangan sebelum fajar.
Pintu masuk berpagar dari logam sering kali penuh sesak dengan orang-orang sebelum fajar, menunggu pintu gerbang terbuka. Dengan pemindai wajah, hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit. Proses pemidaian wajah dilakukan saat jam sibuk di pagi hari.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News