GenPI.co - Linda adalah seorang siswi kelas XII SMK Sukoharjo. Hari Sabtu (27/7) menjadi momen istimewa baginya. Pasalnya, remaja ini tueut larut dalam kemeriahan Tari Kolosal Topeng Lengger di Alun-Alun Wonosobo. Tari yang diikuti oleh ribuan peserta itu dihelat dalam rangka Festival Sindoro Sumbing yang menjadi program Indonesiana Kemendikbud.
“Seneng sekali bisa ikut acara ini, karena sebagai anak muda bisa ikut melestarikan kebudayaan, salah satunya tari lengger, ” ujarnya Linda kepada GenPI.co.
Ia bercerita, dari sekolahnya terpilih lima pasang penari. Mereka kemudian berlatih secara rutin selama3 hari, lalu bergabung bersama ribuan penari lain untuk melakukan gladi resik pada Jumat (26/7). Gladi resik itu diadakan sehari sebeum pementasan.
“Sedikitnya 4000 penari yang berasal dari SMP, SMA, seniman, guru SD, perwakilan desa se-Kabupaten Wonosobo ikut serta dalam perhelatan kolosal ini,” Linda menambahkan.
Baca juga:
Begini Serunya Gladi Tari Kolosal Topeng Lengger Wonosobo
1.000 Tenong Meriahkan Puncak Hari Jadi Wonosobo ke-194
Mengintip Tiga Prosesi dalam Rangkaian Hari Jadi Wonosobo ke 194
Rasa bangga juga diutarakanoleh Retno Palupi, guru SMP Sapuran yang juga menjadi tim pelatih. Dia mengaku mengirim 50 pasang atau 100 penari untuk diikutkan dalam pagelaran ini yang ditaja untuk memeriahkan Hari Jadi Kabupaten Wonosobo ke 194 itu.
“Peserta yang sudah hadir sangat antusias mengikuti acara ini. Setelah dapat materi langsung latihan intens. Anak-anak juga sangat senang karena mendapat pengalaman dan tentunya merasa bangga.”, ungkap Retno.
Sementara itu, One Andang Wardoyo, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Wonosobo mengapresiasi seluruh peserta penari yang sudah menyemarakkan acara Tari Kolosal ini. Diceritakannya, para penari membawakan 5 ragam tarian atraktif yaitu Jangkrik genggong, Gondang keli, Sarindoro, Sontoloyo dan Suthang Walang.
“Semuanya antusias. Apalagi penontonnya juga sangat ramai memenuhi Alun-Alun Wonosobo. Kami berharap acara ini bisa memenuhi target pemajuan kebudayaan , melestarikan tradisi dan sekaligus sebagai atraksi budaya yang bisa menarik para wisatawan”, harap Andang.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News