Produk Olahan Kepala dari Bintan Ini Tembus Pasar Amerika

09 Februari 2022 18:22

GenPI.co - Produk olahan kelapa berupa dessicated coconut atau kelapa kering dan coconut chips dari Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), tembus pasar Amerika di awal tahun 2022 ini.

Produk olahan itu diproduksi oleh PT Bionesia Organic Foods (PT BOF) yang berlokasi di Seri Kuala Lobam, Bintan.

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Pinang Raden Nurcahyo Nugroho, mengatakan, hasil olahan kelapa yang tembus pasar internasional itu dinilai sebagai terobosan di awal tahun 2022.

BACA JUGA:  Ini yang Terjadi pada Tubuh Kalau Minum Air Kelapa Saat Haid

Hal itu diharapkan menjadi awal yang baik dan ekspor terus meningkat di tahun ini.

"Ekspor coconut chips perdana ke Amerika Serikat ini merupakan upaya PT BOF menyukseskan program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks) yang dicanangkan Kementerian Pertanian," katanya.

BACA JUGA:  Kabupaten Lingga Optimalkan Sentra Kelapa

Dia menjelaskan, ekspor kelapa parut kering telah dilakukan sebelumnya pada 14 Januari 2022 lalu. Jumlahnya mencapai 12,4 ton dan coconut chips 5,6 ton dengan nilai ekonomi Rp819,4 juta.

"Itu adalah permintaan pertama dari Amerika Serikat yang dikirim dalam satu kontainer dengan standar food grade," kata dia.

BACA JUGA:  Pemkab Bintan Berupaya Jawab Tantangan Jokowi

Raden mengungkapkan, dengan terbukanya pasar Amerika Serikat maka petani kelapa di Indonesia mendapat angin segar. Sehingga para petani kelapa tidak perlu lagi resah akan serapan pasar akan kelapa.

Dengan begitu pula, kini menanam kelapa bisa dianggap sebagai investasi jangka panjang. Hal itu lantaran mulai dari bunga, buah, daun, hingga batang pohon kelapa memiliki nilai jual.

"Pasar produk olahan kelapa di luar negeri sangat terbuka. Tidak hanya daging buahnya saja, olahan sabut kelapa pun dimininati pasar luar negeri saat ini," kata Raden.

Saat ini, kawasan industri di Kabupaten Bintan sedang dibangun pengolahan sabut kelapa yang pasarnya berorientasi ekspor.

Jika pengolahan sabut itu rampung, maka akan menjadi sistem pengolahan kelapa yang terintregasi dalam satu lokasi di Bintan. Sehingga kelapa dari kebun yang sudah terregister organik akan langsung masuk pabrik tanpa perlu dikupas.

Balai Karantina Pertanian Kelas II Tanjung Pinang juga akan terus berperan aktif mendorong suksesnya program Grateiks dengan memberi pelayanan antar kirim sertifikat ekspor (AKTIF Ekspor)

Dengan adanya pelayanan itu, maka pengguna jasa hanya perlu mengirimkan PPK online.

"Sertifikat akan diantar ke tempat pengguna jasa setelah serangkaian pemeriksaan sertifikasi dilalui dan pembayaran PNBP diselesaikan via e-billling," kata Raden. (ant/*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co