Pendidikan Inklusif di Indonesia Masih Jadi Tantangan Berat

09 Februari 2022 17:20

GenPI.co - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) menilai penerapan pendidikan inklusif masih menjadi tantangan berat, khususnya di sekolah dasar.

Direktur Sekolah Dasar Kemdikbudristek, Sri Wahyuningsih menegaskan pemahaman terkait pendidikan inklusif harus dilakukan secara tepat.

Hal tersebut akan membuat pihak yang terlibat dapat memberikan layanan berkualitas kepada seluruh siswa Indonesia.

BACA JUGA:  Senator Kalteng Surati Mendikbud, Bahas Keluhan Soal Pendidikan

“Oleh karena itu, kami akan terus memberikan pemahaman, pembinaan, advokasi, dan fasilitasi terkait pendidikan inklusif,” ujarnya dalam acara “Pendidikan Inklusif, Solusi Mencegah Diskriminasi”, Rabu (9/2).

Menurut Sri, Kemdikbudristek sudah menyiapkan beberapa program dan indikator untuk menciptakan pendidikan inklusif di sekolah dasar.

BACA JUGA:  Profil Bu Kasur, Tokoh Pendidikan yang Jadi Google Doodle

Kemdikbudristek merumuskan Program Sekolah Penggerak agar makin banyak sekolah dasar yang menjadi implementator dan contoh bagi sekolah lainnya.

“Targetnya adalah penambahan kurang lebih 4.000 SD untuk menjadi implementator,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Wakapolda Kepri Buka Pendidikan Pembentukan 196 Bintara

Sri mengatakan bahwa sekolah inklusif harus siap menerima peserta didik berkebutuhan khusus, baik yang memiliki hambatan atau kecerdasan istimewa.

“Sekolah-sekolah perlu bersiap diri dari segi kompetensi guru yang baik, fasilitas sekolah yang kondusif, serta warga sekolah yang toleran terhadap perbedaan,” katanya.

Menurut Sri, budaya keseragaman dan sulit menerima perbedaan tentu akan membentuk warga sekolah yang diskriminatif.

Oleh karena itu, implementasi pendidikan inklusif harus bisa didorong oleh seluruh pemangku kepentingan di sektor pendidikan.

“Mulai dari dinas pendidikan hingga pihak sekolah harus dapat bekerja sama untuk menciptakan hal ini di seluruh jenjang satuan pendidikan, khususnya sekolah dasar,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Sri menegaskan bahwa sekolah dasar adalah fondasi dari seluruh satuan pendidikan.

“Jika di tingkat sekolah dasar saja pendidikan inklusif dapat diterapkan, akan makin mudah untuk meningkatkan kualitas para siswa Indonesia,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co