GenPI.co - Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi memberikan kabar terkini terkait kasus virus SARS-Cov-2 di Indonesia.
Dia menyebut jumlah pasien terjangkiti virus SARS-Cov-2 di Indonesia mengalami peningkatan.
Siti lantas meminta publik tidak panik menyikapi data tersebut, karena tingkat keterisian BOR nasional belum padat.
"Jangan panik, karena sebagian besar gejala yang ditunjukkan oleh pasien itu gejala ringan atau tidak bergejala," kata Nadia dalam keterangan persnya, Minggu (6/2/2022) kemarin.
Dia menambahkan, penularan Covid-19 varian baru, seperti Omicron memang lebih cepat dari varian sebelumnya.
Namun, kasus kesakitan maupun kematian akibat varian yang pertama ditemukan di Afrika Selatan itu tergolong rendah.
Bahkan, kebanyakan pasien terkonfirmasi Omicron pada saat ini lebih difokuskan menjalani perawatan secara mandiri.
"Rumah sakit sebaiknya digunakan oleh pasien yang benar-benar membutuhkan, yaitu mereka yang memiliki gejala sedang hingga kritis," ungkapnya.
Masyarakat juga diminta tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) meskipun keterisian tempat tidur belum penuh.
"Kami berharap masyarakat dapat benar-benar waspada dan mengetahui kondisi ini dengan baik," tegas alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu.
Kemenkes turut mengimbau masyarakat yang terpapar dan tidak atau ringan gejala cukup melakukan isolasi mandiri di rumah.
Pasien terkonfirmasi bisa memanfaatkan layanan telemedicine yang tersedia atau melapor ke Puskesmas dekat kediaman masing-masing.
"Terlebih lagi, jika tidak ada komorbid berat atau bukan lansia. Jika masyarakat yang terpapar menjalankan imbauan ini, sesuai dengan aturan Kemenkes, angka keterisian rumah sakit bisa berkurang hingga 60-70 persen," tandas dia.
Adapun, berdasarkan data Kemenkes keterisian tempat tidur di RS yang bisa menangani Covid-19 masih 23,35 persen dari total kapasitas sebanyak 81.235.(ast/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News