Kadin Batam: Pemerintah Jangan Buru-Buru Bangun Pelabuhan Baru

05 Februari 2022 19:12

GenPI.co - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Batam mengingatkan pemerintah pusat agar tidak terlalu fokus dalam rencana pembangunan pelabuhan bongkar muat bertaraf internasional di Tanjung Pinggir, Sekupang, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Rencana pembangunan pelabuhan itu sendiri kali pertama diucapkan oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, saat berkunjung ke Batam akhir Januari 2022 lalu.

Menurut Luhut, pembangunan pelabuhan bongkar muat bertaraf internasional itu bertujuan untuk menjadikan Batam sebagai hub internasional, sesuai dengan PP nomor 41 tahun 2021 tentang penyelenggaraan kawasan ekonomi khusus (KEK).

BACA JUGA:  Pelabuhan Tanjung Carat Banyuasin Dilirik Investor China

Menanggapi itu, Ketua Kadin Batam, Jadi Rajagukguk, mengatakan, pembangunan pelabuhan di Tanjung Pinggir dinilai jauh dari kata ideal untuk dikembangkan seperti keinginan pemerintahan.

Meski begitu, rencana pemerintah pusat dalam pengembangan batam melalui pembangunan pelabuhan itu perlu diapresiasi.

BACA JUGA:  Belasan Laptop Ditinggal di Pelabuhan Batam, Milik Siapa?

“Kalau betul ada rencana pemerintah di sana tentu sangat baik ya, tetapi jangan melupakan pelabuhan yang di Batu Ampar," katanya kepada GenPi.co Kepri, Sabtu (5/2).

Dia menjelaskan, narasi yang di bangun oleh Menko Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang menyebut pelabuhan yang bakal dibangun itu bakal lebih besar daripada yang di Tanjung Priok, sangat berlebihan.

BACA JUGA:  Luhut: Pelabuhan Internasional Batam Bakal Serupa Tanjung Priok

Sebab, untuk membangun pelabuhan bongkar muat bertaraf internasional serupa Tanjung Priok dibutuhkan analisa dan waktu yang lama.

“Targetnya rampung di 2024, padahal setidaknya butuh waktu sampai 10 tahun. Bayangkan, membuat studi bisnisnya saja perlu waktu 1-2 tahun,” kata dia.

Jadi mengungkapkan, dirinya khawatir jika pembangunan pelabuhan itu dilakukan akan menimbulkan permasalahan baru.

Sementara itu, pemerintahan Presiden Joko Widodo diperkirakan selesai dalam 2 tahun mendatang, yang juga dikhawatirkan berimbas pada rencana pembangunan pelabuhan di Tanjung Pinggir itu.

“Itu dari sisi rencana pembangunan, nah di sisi investasi pun memberatkan sebenarnya. Apakah benar investornya dari Dubai? Kontainernya juga mau diambil dari mana?,” kata Jadi.

Menurutnya, saat ini terdapat 5-6 juta TEUs kontainer di Singapura dan 6 juta TEUs di Malaysia. Sementara itu, dia mempertanyakan pula kontainer dari mana yang bakal dibawa oleh Dubai.

Pemerintah pun disarankannya untuk lebih memaksimalkan pelabuhan Batu Ampar sembari menunggu pelabuhan baru itu rampung. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fathur Rohim
Kadin   pelabuhan   investasi   Batam   Kepri  

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co