GenPI.co - Ketua Umum Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Burhan mengatakan, usai UU IKN disahkan, pembicaraan soal ibu kota baru ini makin masif terjadi.
Tak terkecuali soal kondisi kebumian di lokasi yang akan disebut Nusantara tersebut.
Sebagai ahli kebumian, pihaknya mengingatkan bahwa pembangunan IKN harus dipandang dalam beberapa ratus tahun kedepan.
Dia menyinggung soal peran negara dalam menyiapkan informasi soal aspek kebumian, termasuk soal air, tanah, bebatuan, di lokasi IKN tersebut.
"Bagaimana data itu bisa terhimpun sejak awal sehingga ada satu data center untuk mengetahui sebelum adanya IKN, lalu diupdate saat berdirinya IKN, dan setelahnya," kata Burhan dalam Webinar Menyongsong IKN Nusantara dari Perspektif Kebumian, Minggu (30/1).
Menurutnya, adanya satu database komplet ini sangat penting.
Pasalnya, data itu bisa menjadi acuan untuk digunakan sebagai evaluasi.
Burhan lantas menyinggung soal minimnya satu database lengkap di sebuah wilayah soal kebumian.
Dampaknya, ketika ingin memodelkan geologi bawah permukaan, sering kali terbentur dalam hal data.
"Alhasil, muncul argumentasi yang itu berdasarkan kekurangan data atau hal-hal yang sebenarnya perlu dikonfirmasi lagi," katanya.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News