GenPI.co - Perayaan Imlek atau Tahun Baru China ke 2573 akan jatuh pada Selasa, 1 Februari 2022.
Tahun Baru China atau Imlek merupakan sebuah momentum bagi masyarakat Tionghoa dalam mengungkapkan rasa syukur serta harapan baru pada tahun yang akan datang.
Perayaan tahun baru Imlek sering kali dikaitkan oleh masyarakat Indonesia dengan hujan. Hujan di saat perayaan Imlek sering disebut pertanda akan datang banyak rejeki yang berlimpah.
Hal tersebut mengundang pertanyaan masyarakat, mengapa perayaan Imlek di Indonesia identik dengan turunnya hujan?
Jika mengambil sudut pandang dari penjelasan ilmiahnya, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), hari raya Imlek memang selalu jatuh antara akhir Januari dan awal Februari.
Pada saat itu, memang bertepatan dengan puncak musim hujan dan curah hujan yang tinggi.
Menurut Forecaster Stasiun Geofisika Kota Bandung, Yan Firdaus, Imlek yang jatuh pada 1 Februari bertepatan dengan puncak musim hujan dan curah hujan tinggi. Inilah mengapa hari raya Imlek dikatakan identik dengan turunnya hujan.
"Dalam waktu tiga hari ke depan atau hingga akhir bulan Januari ini, cuaca di Kota Bandung hujan nya terbilang sedikit dan angin nya cukup kencang," ujar Yan di Bandung, Jumat (28/1/2022).
Selain membahas tentang dampak Hujan terhadap perayaan Imlek, Yan mengamati perihal musim hujan secara empiris, di wilayah Bandung Raya dimulai November dan akan berakhir pada Maret.
Sedangkan musim kemarau yahun ini, di wilayah Bandung Raya dimulai pada Juni berakhir di bulan Sepember.
Terkait dengan kondisi Kota Bandung terkini, masyarakat diharapkan selalu waspada karena perubahan cuaca cukup cepat dari cerah ke mendung dan kemudian angin kencang cukup cepat terjadinya.
"Jika terjadi awan mendung atau angin mulai terasa kencang, masyarakat diharapkan langsung mencari perlindungan," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News