GenPI.co - Penanganan sampah plastik tidak akan pernah selesai apabila tidak ada keterlibatan semua pihak. Apalagi sampah plastik kini banyak ‘menghias’ pantai-pantai di Indonesia.
Oleh karena itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengajak semua pihak untuk terlibat menangani sampah ini. Peran swasta, perusahaan dan komunitas sangat diperlukan untuk mengatasi persoalan tersebut.
“Persoalan sampah menjadi perhatian serius. Selain selalu mengampanyekan pengurangan plastik, dalam waktu dekat saya akan menggelar konggres sampah di Jateng,” terangnya dalam gelaran menanam mangrove di Pantai Mangkang, Kelurahan Mangunharjo Kota Semarang, Sabtu (20/7).
Baca juga:
Ayesha Khan, Miss England Pertama yang Tampil Tanpa Bikini
Wacana Penutupan Pulau Komodo Dibahas Media Inggris BBC
Dijelaskan, ia melihat sampah plastik bertumpuk di Pantai Mangkang, Kelurahan Mangunharjo Kota Semarang. Sepanjang perjalanan menuju lokasi penanaman mangrove, sampah plastik memang mendominasi pantai tersebut.
Tak hanya di pantai, di aliran sungai serta tambak-tambak petani, sampah plastik juga terlihat mengapung begitu banyak.
"Lihat ini, sampahnya luar biasa banyak. Indonesia itu juara dua sampah terbanyak di dunia. Jadi tolong jangan hanya penanaman mangrove, persoalan sampah ini juga harus menjadi perhatian perusahaan," kata Ganjar kepada Presiden Direktur PT Nojorono Tobacco International Stefanus JJ Batihalim, pihak yang menggelar penanaman mangrove tersebut.
Menurut Ganjar, dengan berbagai kemampuan yang dimiliki, perusahaan dinilai mampu berperan besar dalam penanganan sampah. Karenanya dengan konggres sampah, diharapkan muncul kepedulian perusahaan untuk menanganinya.
Selama ini lanjut dia, kepedulian perusahaan akan lingkungan sudah sangat bagus. Akan tetapi, intensitas dan kualitasnya harus lebih ditingkatkan agar dampaknya semakin luas.
"Jadi kalau dulu ada istilah pentahelix, saya minta ditingkatkan jadi helixcopter, biar seperti baling-baling helikopter yang berputar cepat untuk penanganan masalah ini," tegasnya.
Jawa Tengah lanjut Ganjar, memang sedang fokus pada penanganan sampah. Sudah ada dua teknologi besar dalam pengelolaan sampah di Jateng, yakni pengolahan sampah menjadi listrik di Kota Semarang dan pengolahan sampah menjadi briket di Cilacap.
"Akan kami dorong terus berbagai upaya penanganan sampah. Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk bijak dalam mengelola sampah, kalau tidak bisa memanfaatkan, minimal tidak membuang sampah sembarangan," pungkasnya.
Kegiatan penanaman mangrove tersebut diikuti oleh sejumlah pelajar dan komunitas. Sebanyak 15.000 bibit mangrove ditanam di lokasi itu.
Di sisi lain, Stefanus JJ Batihalim berharap gerakan penanaman mangrove dapat mengurangi abrasi pantai. Terkait dengan penanganan sampah, pihaknya akan menindaklanjuti gerakan positif ini.
"Ini wujud kepedulian kami kepada lingkungan. Semoga dengan penanaman mangrove ini, wilayah di sekitar pantai ini terbebas dari abrasi," tukasnya.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News