GenPI.co - Untuk mendorong percepatan dan pemulihan ekonomi, Kementerian Perhubungan meminta pembangunan Bandara Busung di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau (Kepri), diselesaikan pada tahun 2023.
Hal itu disampaikan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, saat berkunjung ke Bintan, Senin (24/1). Presiden Joko Widodo bahkan disebutnya menyambut baik investasi swasta di kawasan tersebut.
Kemenhub pun akan mendukung proyek itu dengan mengeluarkan Izin Konsesi dan Izin Badan Usaha Bandar Udara.
Bandara Busung sendiri terletak di Kawasan Bintan Inti Industrial Estate (BIIE), Lobam. Mulai dari kepemilikan lahan hingga pembangunan fisiknya pun dimodali swasta dengan nilai investasi Rp10 triliun.
Sampai saat ini, Bandara Busung telah memiliki 3.000 meter landasan pacu dari target 3.600 meter.
"Saya minta ke manajemen agar segera menyelesaikan bandara ini pada tahun 2023, agar bisa mendorong investasi lainnya," katanya.
Dia menyarankan, agar pihak BIIE berkolaborasi dengan International Bay untuk menarik wisatawan luar negeri agar saat ke Bintan menggunakan bandara itu.
Bandara Busung pun sejak awal memang dirancang untuk menunjang pariwisata dan industri di Bintan. Selain itu, bandara itu juga mampu menampung pesawat berbadan besar.
"Bandara ini harus berkolaborasi dengan international player yang memiliki kemampuan pergerakan wisatawan mancanegara, seperti Eropa, Cina, dan Jepang," kata Budi.
Sekda Binta, Adi Prihatna, mengungkapkan bahwa Bandara Busung memang menjadi harapan baru bagi Bintan.
Tidak hanya penopang sektor pariwisata saja, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan yang besar bagi masyarakat Bintan.
"Kalau bandara itu sudah jadi, tentu akan ada multiplier effect ekonomi bagi daerah Binta," kata dia. (ant/*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News