GenPI.co - Mochamad Chandra Kurniawan alias Charock merasa dirugikan soal pemberitaan konvoi mobil mewah di Tol Andara, Jakarta Selatan.
Akibat berita itu, dia mengaku kecewa karena pihaknya tidak berhenti dengan sengaja.
Menurut Charock, rombongannya berhenti karena dipaksa oleh polisi PJR, karena dianggap mengganggu lalu lintas. Padahal, dia dan rombongannya diperlambat petugas tol.
"Saya dirugikan oleh pemberitaan yang menyebut kami berhenti dan mengganggu ketertiban. Surat-surat mobil kami juga lengkap," ujar Charock di Polda Metro Jaya, Senin (24/1).
Dia menjelaskan karena bukan acara resmi, pihaknya tidak meminta izin dari pihak terkait.
Sebab, kata dia, rombongan itu bertemu secara tidak sengaja ketika di jalan sehingga berkumpul untuk konvoi.
"Kalau acara resmi, kami sering touring ke luar kota dan izin. Namun, kemarin itu kami hanya bertemu teman di jalan. Ketika itu terjadi, wajar, kan, foto-foto untuk dokumentasi?" terangnya.
Akan tetapi, Charock lantas mengakui kondisi itu ternyata menyalahi aturan dan akhirnya meminta maaf karena tidak izin untuk dokumentasi.
Menurut dia, polisi memang hanya menegur rombongan tersebut untuk memberi arahan tindakan tersebut tidak seharusnya dilakukan.
"Kami salah jika foto dan video harus izin kepada pengelola tol dan pihak berwajib. Namun, kami di sini untuk silaturahmi agar pemberitaan diluruskan," imbuhnya.
Seperti diketahui, Charock dan Akbar Rais merupakan pengendara yang viral di media sosial karena dianggap meresahkan pengguna tol pada Minggu (23/1)(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News