GenPI.co - Kesehatan organ intim merupakan salah satu modal utama bagi perempuan untuk dapat mewujudkan kehidupan yang sehat dan bahagia.
Namun hal tersebuah terhambat oleh kondisi kurangnya akses sanitasi dan fasilitas kesehatan yang tak memadai. Belum lagi minimya pengetahuan tentang kesehatan organ intim yang komprehensif menjadi kendala bagi perempuan dalam menjaga kesehatan reproduksinya.
Menyadari akan hal tersebut, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) NTB menyelenggarakan penyuluhan kesehatan reproduksi kepada masyarakat di Dusun Teluk Kode, Desa Malaka, Lombok Utara pada Minggu (21/7). Kaegiatan itu adalah hasil kolaborasi PKBI dengan Andalan Feminine Care.
"Banyak sekali masyarakat di Dusun Teluk Kodek, terutama ibu-ibu dan perempuan yang tidak terlalu paham mengenai organ reproduksi, cara penggunaan alat-alat kontrasepsi, hingga masih percaya berbagai mitos tentang kesehatan reproduksi. Hal ini dikarenakan mereka tinggal di daerah pedalaman, jauh dari fasilitas kesehatan dan jarang mendapatkan penyuluhan" ujar dr Ratna Dewi dari PKBI NTB dalam keterangan persnya.
Baca juga:
Manado Nggak Melulu Bahari Guys, Pesona Gunungnya Dashyat!
Dua Pendaki ini Sedang Tidur Lelap Saat Gunung Panderman Terbakar
Amien Rais yang Bernazar, Lilik Yulianto yang Memenuhi
Dalam penyuluhan tersebut, peserta mendapatkan berbagai bekal pengetahuan kesehatan reproduksi seperti cara menjaga kebersihan organ intim baik pada aktivitas sehari-hari maupun pada saat menstruasi. Ada pula pembekalan mengenai pentingnya pemberian ASI, hingga pentingnya perencanaan keluarga dengan berkontrasepsi.
Pernyataan dr. ratna Dewi tersebut juga ditunjang oleh data mengenai partisipasi perempuan di Nusa Tenggara Barat yang mengikuti KB dengan metode kontrasepsi modern masih sangat minim yaitu sebesar 35,9 persen. Padahal, penggunaan kontrasepsi juga menjadi tolak ukur bagi seorang Ibu untuk menjaga kesehatan reproduksinya sehingga dapat menjaga jarak kelahiran antar anak satu dengan yang lain.
Lebih lanjut, kata dr. Ratna Dewi, bencana gempa yang terjadi di Lombok tahun lalu masih berdampak kepada masyarakat hingga saat ini dan dapat mengganggu kesehatan reproduksi.
"MCK belum maksimal, masih banyak orang yang turun untuk mendapatkan sumber air. Pakai MCK bersama-sama tetangga. Ini yang perlu diperhatikan untuk mengurangi masalah infeksi. Karena faktor air bersih dan ketidak-tahuan merawat kesehatan reproduksi. Bahkan masih ada juga perempuan yang menggunakan kain ketika menstruasi," ungkapnya.
Simak juga video menarik berikut
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News