GenPI.co - Para mahasiswa lintas jurusan Universitas Paramadina memiliki wadah berupa komunitas untuk menyalurkan aktivitasnya.
Salah satunya ialah Kafha. Kafha mengusung tagline Laboratory for Humanity and Culture.
Komunitas tersebut merupakan gabungan dari sekumpulan mahasiswa Universitas Paramadina.
Kafha didirikan oleh Mariyo Suniroh dan Safiq pada 2005. Ide mendirikan Kafha muncul dari dialog para mahasiswa.
Mereka mendiskusikan berbagai isu yang tidak pernah tuntas tentang kemanusiaan dan kebudayaan.
“Kafha ini adalah gabungan mahasiswa Paramadina yang mencoba mendedikasikan dirinya untuk menjadikan kemanusiaan dan kebudayaan sebagai taman dalam bermain,” tutur Koordinator Umum Kafha Periode 2021/2022 Putri Oktariana Trenggani kepada GenPI.co, Jumat (14/1).
Kafha sendiri mendefinisikan konsep Universitas Paramadina sebagai Kampus Budaya sebagaimana termanifestasi dalam lambang kampus.
“Saat ini anggota Kafha ada kurang lebih 100 orang, baik alumni ataupun yang masih aktif sebagai mahasiswa di Universitas Paramadina,” ujar Putri.
Kafha memiliki beberapa kegiatan, seperti diskusi, latihan rutin teater, dan seni pertunjukan.
Mariyo Suniroh sebagai founder turun langsung melatih para anggota teater dan seni pertunjukan.
Beberapa alumni Universitas Paramadina, seperti Muhammad Afrizal, Ravi Septrian, dan Ode Muhammad juga turut melatih para anggota.
“Kafha tidak berorientasi pada prestasi, tetapi berfokus pada pengembangan kapasitas anggotanya,” tutur Putri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News