GenPI.co - Pakar Forensik Bahasa Wahyu Wibowo membeberkan analisisnya soal cuitan mantan politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean.
Ia menilai cuitan soal agama tersebut berpotensi menimbulkan kegaduhan.
Menurut Wahyu, ada yang kurang pas dengan kata “Allahku” dan “Allahmu”.
“Hal itu seolah-olah ada dua ‘Allah’ yang bertentangan atau dipertentangkan,” ujarnya kepada GenPI.co, Kamis (6/1).
Wahyu mengatakan bahwa cuitan Ferdinand bisa menimbulkan perpecahan di antara kelompok agama.
“Ujaran itu berpeluang memunculkan persoalan SARA,” katanya.
Lebih lanjut, Wahyu menilai pernyataan Ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Haris Pertama yang menyebut Ferdinand sebagai sosok yang tidak Pancasilais sebagai hal wajar.
“Laporan itu menjadi wajar, karena Ferdinand membedakan dengan sila pertama, yaitu Ketuhanan yang maha esa,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Ferdinand Hutahaean dilaporkan ke Bareskrim Polri oleh DPP KNPI, Rabu (5/1).
Ferdinand dilaporkan usai membuat cuitan kontroversial lewat akun Twitter @FerdinandHaean3, Selasa (4/1).
“Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, Dialah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu dibela,” tulis Ferdinand dalam cuitannya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News