GenPI.co— Pemerintah Provinsi Jawa Timur jajaki rencana mengolah sampah plastik menjadi energi listrik. Rencana ini sekaligus untuk mengatasi masalah impor kertas bekas bercampur sampah plastik yang dilakukan mayoritas pabrik kertas di Jatim.
Hal ini juga dilakukan untuk mendukung rencana perwujudan ketersediaan negeri terbarukan (renewable energy) di Jatim pada tahun 2025.
Baca juga:
ASEAN Dibanjir Impor Sampah Plastik Pasca China Buat Larangan Ini
Di India, Biaya Sekolah Ini Dibayar dengan Sampah Plastik
Untuk itu, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa baru-baru ini melakukan peninjauan di salah satu pabrik kertas PT. Mega Surya Eratama, di Desa Jasem, Ngoro, Kabupaten Mojokerto.
“Sekarang ini secara nasional, Pak Presiden meminta untuk kita melakukan pemetaan sampah yang dapat diubah menjadi energi listrik,” ujar Khofifah.
Tentunya penggunaan energi plastik saat ini tidak ditujukan untuk memenuhi pasokan listrik bagi masyarakat.
Listrik yang dihasilkan dari pengolahan kembali sampah plastik ini akan digunakan di internal pabrik untuk menjalankan proses produksi kertas di pabrik ini.
Sebagai informasi, industri kertas di Jatim menyumbang 23 persen produksi kertas nasional. Para pelaku industri ini, juga memanfaatkan limbah kertas bekas dari luar negeri untuk diproduksi ulang menjadi kertas baru.
"Persoalannya ketika sampah kertas diimpor itu didalamnya terdapat beberapa sampah plastik yang ikut tercampur,” kata Khofifah.
Tentunya dengan temuan plastik di dalam limbah ini tidak dapat diolah kembali menjadi kertas baru.
“Apabila sampah ini re-ekspor, industri kertas akan kewalahan bahan baku sehingga langkahnya mengolah kembali plastik yang ada," ujarnya.
Sehingga perlu dipisahkan antara limbah plastik dan kertas, supaya pasokan kebutuhan bahan baku industri kertas juga dapat terpenuhi. Sedangkan sisa plastik hasil sortir inilah yang akan diolah menjadi sebuah energi terbarukan untuk membantu pasokan listrik di industri tersebut.
General Manajer PT Mega Surya Eratama, Erik Saputra mengatakan sampah plastik diolah menjadi minyak terlebih dulu sebagai pengganti minyak dari bahan bakar fosil. Listrik yang digunakan pabrik tidak sepenuhnya berbahan bakar sampah plastik, tapi juga batu bara.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News