GenPI.co - Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), turut merespon kejadian karamnya kapal pengangkut puluhan WNI di Perairan Malaysia, Rabu (15/12) lalu.
Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, mengatakan, pihaknya akan membentuk tim khusus berupa Satgas yang akan mengawasi sejumlah pelabuhan tikus di Kepri.
Pelabuhan tikus itu, diduga kuat digunakan untuk menyelundupkan para WNI ke Malaysia.
"Penyelundupan itu tidak hanya dilakukan saat mengirim saja, tapi digunakan juga saat memulangkan para pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal dari Malaysia," katanya, Senin (3/1).
Satgas khusus itu, kata dia, nantinya akan melibatkan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida) Kepri.
Dia meminta, Satgas khusus itu untuk mengawaso tiap pelabuhan tikus di daerah masing-masing.
"Hal itu tentu untuk mencegah tidak ada lagi aktivitas PMI ilegal dari maupun ke negara tetangga. Tolong itu dijaga betul, apalagi ada indikasi keterlibatan oknum tertentu. Jangan sampai terjadi lagi," kata dia.
Secara pribadi, Ansar miris mendengar tragedi kemanusiaan yang memakan korban 60 WNI itu. Lebih lagi, 21 korban meninggal dunia, 13 selamat, dan sisanya dinyatakan hilang.
Dia pun mengapresiasi unsur Forkompida terkait yang telah menangani persoalan tersebut.
"Besok Polairud Kepri akan kembali berangkat ke Johor Bahru, Malaysia untuk mengevakuasi 11 korban meninggal lain dalam kejadian itu," kata Ansar. (ant/*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News