GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mewanti-wanti pemerintah provinsi alias Pemprov Jawa Barat untuk mengintensifkan mitigasi jelang puncak musim hujan.
BMKG sendiri memprediksi puncak musim hujan di seluruh wilayah Provinsi Jawa Barat akan terjadi pada periode Januari-Februari 2022.
"Berdasarkan observasi curah hujan yang dilakukan BMKG, hingga awal Desember 2021, seluruh provinsi Jawa Barat telah memasuki musim hujan, sehingga harus diantisipasi terhadap bencana hidrometeorologi," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati secara virtual, Kamis (23/12).
Dwikorita menjelaskan, fenomena La Nina yang berpotensi meningkatkan curah hujan bulanan dari 10-100 persen di sebagian wilayah di Jawa Barat.
"Perlu diwaspadai intensitas hujan tinggi yang berpotensi bencana hidrometeorologi seperti longsor di daerah dataran tinggi atau pegunungan, dan banjir di dataran rendah atau bantaran sungai," lanjutnya.
Selanjutnya, untuk curah hujan pada bulan Desember 2021 sampai Maret 2022 diprakirakan pada intensitas menengah hingga sangat tinggi, khususnya di wilayah bagian tengah dan selatan.
Berdasarkan data BMKG menunjukkan, prakiraan curah hujan yang tinggi pada periode musim hujan, dan Puncak Musim Hujan (yaitu Januari-Februari 2022).
Bersama dengan hal tersebut, penting untuk lebih waspada potensi bencana hidrometeorologi, khususnya pada Desember 2021 di bagian barat, selatan, dan timur Jawa Barat.
BMKG mengimbau, kepada pemerintah daerah, masyarakat dan pihak-pihak yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air.
Hal ini berguna untuk pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi mengalami curah hujan tinggi agar menyiapkan langkah. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News