Pelajar Gunung Semeru Ikuti KBM di Bawah Tenda Darurat

14 Desember 2021 22:15

GenPI.co - Pos Komando (Posko) memastikan pelayanan dasar warga terdampak terpenuhi, mulai dari kebutuhan dasar, kesehatan hingga sektor pendidikan. Kegiatan belajar-mengajar tidak boleh berhenti meskipun dalam kondisi darurat.

Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang bersama berbagai pihak telah menyelenggarakan kegiatan belajar mengajar secara darurat.

Pada hari ini, Selasa (14/12), Pos Komando Penanganan Darurat Dampak Awan Panas dan Guguran Erupsi Gunung Semeru melaporkan dinas terkait dengan bantuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi memberikan bantuan berupa tenda untuk proses belajar-mengajar. 

BACA JUGA:  Mbah Mijan Sebut Gunung Semeru Tak Bisa Terdeteksi Radar BMKG

Dinas Pendidikan bersama Sekretariat Nasional Sekolah Pendidikan Aman Bencana dan organisasi non pemerintah meluncurkan program ‘Yuk Kembali Sekolah’ sehingga anak didik dapat kembali bersekolah.

“Kami dan jejaring mitra pendidikan yang tergabung dalam klaster pendidikan, berharap agar proses pendidikan tidak terhenti walaupun dalam situasi darurat,” ujar Nasrus Syukroni, Emergency Response Spesialist Plan Indonesia, di Kabupaten Lumajang, pada Selasa (14/12).

BACA JUGA:  Total Korban Meninggal Dunia Erupsi Semeru Kini 46 Jiwa

Lebih lanjut, ia menyampaikan sekitar dua ribu anak dari 24 sekolah terdampak harus tetap mendapatkan akses ke pendidikan.

“Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Lumajang yang telah mengeluarkan surat intruksi untuk segera kembali sekolah,” tambahnya.

BACA JUGA:  Hewan Ternak Terdampak Erupsi Gunung Semeru Juga Dapat Perhatian

Pada masa tanggap darurat, dinas pendidikan setempat juga mengeluarkan kebijakan penilaian akhir semester (PAS) susulan kepada anak didik yang terdampak erupsi Semeru. 

Berdasarkan data dinas pendidikan, sebanyak 24 sekolah tidak dapat digunakan karena bangunan terdampak material vulkanik. Sedangkan sejumlah sekolah dimanfaatkan sebagai pos pengungsian warga terdampak. 

Identifikasi dari dinas pendidikan, sebanyak 21 sekolah yang bisa digunakan sebagai tempat pengungsian sementara. Untuk memenuhi fasilitas pendidikan karena kondisi tersebut, klaster pendidikan mendirikan tenda sekolah darurat.

Pada Senin kemarin (13/12), pembelajaran darurat di wilayah Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro telah dilakukan oleh dinas pendidikan.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hafid Arsyid

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co