GenPI.co - Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, Aceh, Nurhadini mengungkapkan 12 anak di kabupaten kepulauan di Samudera Hindia tersebut mengalami gizi buruk sepanjang tahun 2021.
Menurutnya, belasan anak gizi buruk tersebut tersebar di enam kecamatan di Kabupaten Simeulue, Aceh.
"Dari 12 anak mengalami gizi buruk tersebut, lima di antaranya kini dinyatakan sembuh, seorang meninggal dunia, seorang berstatus gizi kurang, dan lima lainnya masih dalam penanganan," kata Nurhadini dalam keterangannya, baru-baru ini.
Dia menambahkan penyebab terjadinya gizi buruk karena rendahnya daya beli masyarakat guna memenuhi gizi terutama, di masa pandemi Covid-19.
Selain itu, lingkungan kurang bersih juga menjadi faktor penyebab lain.
Dinas Kesehatan Kabupaten Simeulue, Aceh akan terus berupaya mengatasi gizi buruk dengan memberikan makanan pemulihan kepada anak atau balita penderita gizi buruk.
Kemudian, pemberian makanan tambahan, memberikan pelayanan gizi berbasis masyarakat, melatih ibu hamil, serta upaya lainnya mengurangi angka penderita gizi buruk.
Namun begitu, ada beberapa kendala penanganan gizi buruk, di antaranya kurangnya dukungan keluarga terutama dalam pemberian makanan tambahan.
Serta pemberian makanan tambahan tidak tepat sasaran
"Kami terus berupaya memberi pemahaman kepada orang tua anak yang mengalami gizi buruk. Sebab tanpa dukungan orang tua, apa yang kami lakukan sulit mendapatkan hasil maksimal," tuturnya.(ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News