GenPI.co - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap Presiden Jokowi memberikan treatment khusus terkait pengembangan Kawasan Wisata Borobudur. Hal itu disampaikannya dalam rapat terbatas percepatan pembangunan Jawa Tengah di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (9/7).
Menurut Ganjar, permintaan tersebut terkait upaya pemenuhan target pertumbuhan ekonomi 7 persen di Jawa Tengah. Dengan demikian, Kawasan Wisata Borobudur jadi pengungkit efektif untuk pertumbuhan perekonomian.
“Konsepnya, mesti mengawinkan dua pemerintahan, Jateng dan DIY. Terlebih dengan adanya New Yogyakarta Air Port yang semakin membuka peluang penguatan jalinan itu. Beberapa peraturan kita minta Presiden direview untuk disesuaikan kondisi itu," terangnya.
Baca juga:
Aksi 'Bikin Alis’ Sepasang Kekasih Coreng Citra Taman Indonesia
Ini Deretan Kota dengan Jaringan Internet Tercepat di Indonesia
Dijelaskan, Kawasan Wisata Borobudur saat ini dikelola PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1980 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko, termasuk di dalamnya Candi Mendut dan Pawon.
Borobudur dalam hematnya, memerlukan penataan kawasan strategic planning yang terintegrasi, create event. Dengan demikian, jika Borobudur butuh sarana apa, strategi kebijakannya seperti apa, mengundang wisatawannya bagaimana termasuk pernak pernik yang harus ada di sekitarnya, akomodasi, event, transportasi sistemnya.
“Saya minta khusus untuk Borobudur," katanya.
Ditambahkan, program ini merupakan satu dari tiga program yang diterima Presiden sebagai pengungkit utama pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 7 persen pada tahun depan. Sebelum disetujui tiga program, Ganjar mengajukan dua belas program utama yang mesti dibackup Pemerintah Pusat.
Setelah melakukan beberapa pertimbangan dan menilik Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah tiga program yang diajukan Ganjar adalah Kawasan Industri di Pantura sisi timur atau barat. Kedua Pemberesan Kawasan Kendal dan permintaan paling spesial, adalah soal Borobudur.
"Presiden menginginkan adanya kontribusi dari daerah agar pertumbuhan ekonomi nasional bagus. Kita ditanyakan, kira-kira ada berapa program yang jadi prioritas agar pusat bisa membantu," kata Ganjar.
Sebelumnya, Jokowi mengatakan, potensi pertumbuhan tersebut utamanya di sektor industri dan pariwisata. Jokowi menargetkan ekonomi Jawa Tengah mampu tumbuh di atas pertumbuhan ekonomi nasional yang tahun ini yang diperkirakan 5,3 persen.
"Pemerintah pusat ingin memberikan back up bantuan yang diperlukan, agar percepatan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Jawa Tengah betul-betul riil. Baik itu di sektor industri, dan terutama yang akan kita dorong adalah yang berorientasi ekspor, dan bidang pariwisata. Karena dua hal ini, Jawa Tengah memiliki potensi," kata Jokowi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News