Dahsyat, Ada Ombak Besar di Pesisir Sulut dan Gorontalo, Waspada

07 Desember 2021 23:59

GenPI.co - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Bitung Andi Cahyadi melaporkan telah terjadi ombak besar yang menghantam kawasan Manado Town Square, berada dekat laut.

Dalam video yang beredar, ombak besar dengan busa putih awalnya menerjang tembok pembatas pantai.

Air laut naik disertai angin kencang dan gelombang tinggi membuat air naik ke badan jalan.

BACA JUGA:  Ada Tanda Bahaya, BMKG Imbau Warga Waspada, Ini Daerahnya

Peristiwa terjadi sekitar pukul 18.00 WITA ini pun membuat warga menjadi panik berlarian.

Selain itu, tampak membuat mobil yang parkir basah terkena siraman air gelombang.

BACA JUGA:  13 Zom di NTT Masuk Musim Penghujan, BMKG Minta Siap-siap

Badan jalan pun penuh dengan air.

Warga yang bermukim di wilayah pesisir Sulawesi Utara dan Gorontalo kemudian diingatkan untuk mewaspadai potensi banjir rob akibat ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

BACA JUGA:  BMKG Keluarkan Peringatan Bahaya, Warga Sulsel Diimbau Waspada

"Potensi terjadinya banjir pesisir atau rob di wilayah Sulut ini tanggal 6-9 Desember 2021," ujar Andi Cahyadi.

Fase bulan baru yang bersamaan dengan Perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) dan peningkatan gelombang laut berpotensi menyebabkan terjadinya kenaikan ketinggian pasang air laut maksimum yang lebih signifikan.

Berdasarkan pantauan data 'water level', prediksi pasang surut, dan model gelombang laut - 'Ocean Forecast System', banjir pesisir berpotensi terjadi di wilayah pesisir Sulut dan Gorontalo.

Di antaranya, pesisir utara Sulut, pesisir utara Gorontalo, pesisir Siau-Tagulandang-Biaro (Sitaro), pesisir Sangihe, dan pesisir Talaud.

Potensi rob ini, diperkirakan berlangsung dengan waktu yang berbeda di setiap wilayah.

Kondisi ini juga secara umum dapat mengganggu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, aktivitas di permukiman pesisir, serta perikanan darat, katanya pula.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan sebagian besar wilayah Indonesia diguyur hujan dengan intensitas lebat serta angin kencang, yang dipengaruhi seruakan massa angin dingin dari benua Asia.

Dilansir dari laman www.bmkg.go.id di Jakarta, kondisi itu menyebabkan terbentuknya daerah pertemuan angin atau konvergensi yang memanjang dari wilayah Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi, Maluku Utara, hingga ke wilayah Papua Barat.

Oleh karena itu, potensi hujan lebat diprakirakan meningkat terutama di wilayah Sumatera bagian selatan, Pulau Jawa, Bali hingga ke Nusa Tenggara Barat, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi bagian Selatan serta beberapa wilayah di Sulawesi bagian Utara, Maluku Utara, Papua Barat dan wilayah Papua.

Potensi hujan disertai petir dan angin kencang juga terjadi di wilayah Banten, Kalimantan bagian Selatan, Sulawesi bagian Selatan dan Sulawesi bagian utara.

Lalu, sejumlah wilayah ibukota yang diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, di antaranya Serang, Bengkulu, Banjarmasin, Samarinda, Pangkal Pinang, Bandar Lampung, Ternate, Mataram, Kupang, Manokwari, Mamuju, Makassar, Manado dan Padang.

"Sebagian besar wilayah Indonesia telah memasuki periode musim hujan. Dengan indikasi aktifnya fenomena La Nina pada periode musim hujan ini, maka kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan di atas normal harus lebih ditingkatkan," ungkap Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Sementara itu, beberapa wilayah yang dilaporkan bercuaca cerah dan berawan, di antaranya Banda Aceh, Gorontalo, Jambi, Surabaya, Kupang, Kendari dan Palembang.

Rata-rata suhu udara di wilayah ibukota berkisar antara 22-33 derajat Celcius dengan kelembapan 50-100 persen.(*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co