Merinding, Cerita Detik-detik Erupsi Gunung Semeru, Seram Banget

05 Desember 2021 14:08

GenPI.co - Warga Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang bernama Saiman menceritakan detik-detik erupsi Gunung Semeru.

Seperti diketahui, erupsi Gunung Semeru terjadi pada Sabtu (4/12/2021) pukul 15.00 WIB.

Dia mengaku saat kejadian tersebut banyak warga yang kaget karena erupsi yang terjadi sangat besar.

BACA JUGA:  Cerita Pendaki Gunung Semeru, Ada Hujan Meteor

Bahkan, membuat warga yang hidup di sekitar lereng mengalami trauma.

Dia juga tak menyangka Gunung Semeru bakal mengalami erupsi besar.

BACA JUGA:  13 Warga Meninggal Akibat Amukan Gunung Semeru, Mohon Doa

"Tidak ada suara atau tanda-tanda sebelumnya, lah, kok tetangga teriak (erupsi,red), langsung bikin saya bingung," ucap dia, Sabtu (4/12/2021).

Sementara, Halimah, istri Saiman menambahkan detik-detik datangnya luncuran awan panas sangat membuat warga gaduh.

BACA JUGA:  Potensi Bahaya Gunung Semeru Masih Ada, Ini Peringatan PVMBG

"Ketika terjadi, langit gelap, tidak ada cahaya sedikit pun, hanya terdengar teriakan, saya langsung lari ke arah selatan, Mas," katanya.

Erupsi Gunung Semeru itu membuat rumah pasutri tersebut rusak dan terkubur lahar panas.

Namun demikian, mereka sangat bersyukur masih bisa selamat atas kejadian berbahaya tersebut.

Sedangkan, Sekretaris Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Amin menyatakan bahwa lahar panas merusak rumah di seluruh rumah di lereng Gunung Semeru.

"Awan panas terkena hujan menjadi lumpur yang tingginya seperut orang dewasa," terangnya.

Selain itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan 13 warga meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru, Jawa Timur.

Angka tersebut merupakan catatan per Minggu (5/12/2021) pukul 09:20 WIB.

Kemudian, sebanyak 41 orang yang mengalami luka-luka, khususnya kulit terbakar. Namun, korban telah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Penanggal.

Selanjutnya, para korban luka dirujuk menuju RSUD Haryoto dan RS Bhayangkara.

Untuk warga luka lainnya ditangani pada beberapa fasilitas kesehatan, yaitu 40 orang dirawat di Puskesmas Pasirian, tujuh orang di Puskesmas Candipuro, serta sepuluh orang lain di Puskesmas Penanggal di antaranya terdapat dua orang ibu hamil.

Adapun, saat ini BPBD Kabupaten Lumajang dan tim gabungan masih terus melakukan proses pencarian dan evakuasi warga yang terdampak atau pun yang diperkirakan hilang.(mcr26/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Luthfi Khairul Fikri

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co