GenPI.co - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menanggapi kabar munculnya varian baru Covid-19, Omicron (B.1.1.529) di dunia.
Menurut dia, adanya varian baru Covid-19 Omicron (B.1.1.529) ini sangat berbahaya sehingga sudah sepatutnya untuk diwaspadai.
Namun demikian, masyarakat Indonesia tidak perlu berlebihan mengkhawatirkan munculnya varian baru Covid-19 tersebut.
"Perlu waspada, tetapi jangan terlalu khawatir berlebihan," ujar Menag Yaqut saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VIII DPR RI yang diikuti di Jakarta, Selasa (30/11/2021).
Yaqut menerangkan berdasarkan Kementerian Kesehatan bahwa Omicron merupakan kombinasi mutasi berbahaya yang tidak dimiliki varian of Concern lainnya, dan hingga saat ini masih terus diteliti.
Omicron juga patut diwaspadai karena memiliki kemungkinan penularan yang tinggi dan bisa menghindari antibodi yang terbentuk baik dari infeksi maupun vaksinasi.
"Omicron memiliki potensi penularan tinggi dan menurunkan efektivitas respons imun antibodi yang sebelumnya terbentuk dari infeksi maupun vaksinasi. Namun, tidak ada bukti keparahan yang tinggi dibanding varian yang lainnya," kata dia.
Di sisi lain, Indonesia patut bersyukur karena program vaksinasi sudah mencakup sekitar 70 persen, berbeda jauh dengan cakupan vaksinasi di Afrika yang menjadi asal varian virus baru tersebut.
Terpenting masyarakat Indonesia harus terus disiplin menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, menghindari kerumunan, mencuci tangan, mengurangi mobilitas dan menjaga jarak.
"Pemerintah Indonesia juga melakukan ban (pelarangan penerbangan masuk) bagi sejumlah negara untuk mengantisipasi Omicron. Insyaallah selamat jika disiplin prokes," tutur Menag Yaqut.(Antara/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News