GenPI.co - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakankan, di balik keindahan alam Jawa Barat terkandung potensi bencana yang harus diwaspadai.
Setiap tahun tercatat 1.500 sampai 2.000 laporan kebencanaan terjadi khususnya banjir di wilayah utara dan longsor di selatan.
Bahkan sejak Oktober hingga November sudah terjadi 500 bencana banjir dan longsor.
"Itulah kenapa dari Oktober kita sudah tetapkan siaga 1 karena sudah lebih dari 500 bencana. Kalau dari Januari sudah lebih dari 1.000. Semoga jumlahnya makin sedikit sehingga kita bisa fokus membangun Jabar lebih baik," tuturnya di Bandung, Minggu (28/11/2021).
BMKG pun sudah memberikan peringatan bahwa prediksi musim hujan ekstrem di Jawa Barat akan terjadi sampai Januari 2022.
Ridwan Kamil berharap, para pasukan siaga bencana yang akan bertugas di lapangan tetap semangat.
"Sekarang penguatan semangat dari pasukan bahwa pasukan kebencanaan sangat siap," ucapnya.
Ia menyebutkan tujuh fokus utama yang ditekankan kepada para petugas siaga bencana.
Ketujuh fokus itu yaitu perencanaan, pengorganisasian, dan pengujian peringatan dini, penyiapan pasokan kebutuhan dasar (logistik), penyuluhan pelatihan tanggap darurat, penyiapan lokasi, akurasi sistem data digital, dan penyiapan sarana.
Sejumlah peralatan baru bahkan sudah disiapkan di sejumlah titik rawan bencana.
Kodam III/Siliwangi juga sudah menyiapkan dapur umum canggih yang bisa mengubah air kotor menjadi air siap minum.
"Dapur umum canggih dari Kodam sudah ada melengkapi peralatan lainnya dari institusi lain," tuturnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News