Gorontalo merupakan bagian dari kawasan biogeografi Wallacea, pusatnya keragaman hayati dunia. Kawasan Wallacea ini menjadi istimewa karena menyimpan kekhasan satwa dan tumbuhan yang merupakan perpaduan jenis-jenis dari kawasan Asia dan Australia.
Provinsi Gorontalo juga dikenal memiliki hutan yang cukup luas, sekitar 826.000 hektar. Lebih dari setengahnya merupakan kawasan hutan produksi. Sementara wilayah barat propinsi ini memiliki hutan alam yang relatif kompak. Dengan luas 350.000 hektar, hutan tersebut membentang di Kabupaten Pohuwato dan Kabupaten Boalemo.
Selain hutan produksi, pada areal hutan ini terdapat pula dua kawasan konservasi dan delapan kawasan hutan lindung.
Kawasan yang saling terhubung dalam satu bentang alam ini luasnya mencakup 70 persen dari seluruh luasan kawasan konservasi dan hutan lindung di Provinsi Gorontalo. Ketersambungan serta kelestarian bentang alam tersebut akan menjamin tersedianya layanan alam yang penting bagi berlangsungnya fungsi-fungsi produktif di wilayah-wilayah sekitarnya seperti pertanian, perkebunan, perdagangan, dan lain-lain.
Kawasan ini juga berperan sangat besar dalam pengendalian iklim mikro setempat, meningkatkan penyerapan karbon, serta mencegah terjadinya bencana banjir, tanah longsor dan kekeringan.
Hasil penelitian sebuah lembaga nirlaba Burung Indonesia, menunjukkan tingginya keragaman hayati di Bentang Alam Popayato Paguat dengan. Di wilayah itu telah teridentifikasi 169 jenis burung, 23 jenis mamalia, 50 jenis herpetofauna dan 346 jenis flora.
Irfan Saleh, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan Kabupaten Pohuwato mengatakan wisata alam di daerah ini sudah siap dikembangkan. “Hal ini sebagai wujud implementasi arahan Bupati Pohuwato untuk fokus mengembangkan wisata mulai tahun 2018 ini, baik wilayah laut maupun daratan khususnya keragaman hayati,” ujarnya.
Burung Indonesia yang sudah bergiat di Gorontalo sejak 2009 merupakan mitra strategis pemerintah daerah Pohuwato untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Kolaborasi penelitian yang dilakukan oleh Burung Indonesia bersama perguruan tinggi dalam dan luar negeri di Pohuwato hasilnya akan menjadi asset berharga bagi pemerintah daerah dalam upaya mengembangkan wisata alam di Pohuwato.
Mata dunia sedang terpukau dengan kekayaan hayati di Pohuwato. Potensi keragaman hayati kabupaten Pohuwato telah menjadi perhatian dan minat wisatawan maupun peneliti mancanegara yang berskala internasional.
Sepanjang tahun 2017 hingga 2018 setidaknya tercatat 25 wisatawan asing dari 5 negara dan peneliti mancanegara datang ke Pohuwato difasilitasi oleh Burung Indonesia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News