Menjaga Perdamaian Bersama Komunitas Surabaya Interfaith Forum

23 November 2021 22:10

GenPI.co - Menerapkan ilmu dan teori yang sudah dipelajari di dalam kelas menjadi bermanfaat untuk masyarakat luas adalah tujuan mulia tiap mahasiswa.

Hal itulah yang dilakukan oleh Komunitas Surabaya Interfaith Forum. Terbentuk pada 2019 itu bertujuan untuk mengedukasi masyarakat terkait kerukunan agama di masyarakat, khususnya anak muda.

Selain itu, Surabaya Interfaith Forum terbentuk murni karena keinginan para pendiri untuk menerapkan ilmu yang sudah dipelajari di bangku perkuliahan.

BACA JUGA:  Panglima TNI Andika Perkasa Turun Tangan Kasus Keluarga Jenderal

“Saya bersama lima teman lainnya mencoba menginisiasi gerakan ini,” ujar Koordinator Media Digital Surabaya Interfaith Forum Ajeng Adinda Putri kepada GenPI.co, Selasa (23/11).

Menurut Ajeng, Komunitas Surabaya Interfaith Forum berusaha mengamplifikasi korelasi antaragama yang ada di Indonesia, sekaligus menghapus stigma buruk di masyarakat.

BACA JUGA:  Kisah Tiga Bersaudara Tak naik Kelas Karena Persoalan Agama

“Kami biasanya mengadakan forum diskusi di beberapa tempat ibadah, seperti klenteng dan gereja,” ungkapnya.

Perempuan 21 tahun itu memaparkan bahwa tim awal Surabaya Interfaith Forum adalah para mahasiswa Surabaya, yaitu Dilon, Jacko, Josafa, Leonardus, Nola, dan Yonathan.

BACA JUGA:  Komunitas Suzuki Katana, Jiwa Kembali Muda

Surabaya Interfaith Forum juga kerap berkolaborasi dengan komunitas keagamaan di Surabaya.

“Kami sepakat untuk terus aktif membuat diskusi interaktif terkait kehidupan umat beragama di Surabaya,” paparnya.

Mahasiswa Sosiologi FISIP Universitas Airlangga mengatakan bahwa tak ada syarat khusus untuk bergabung dengan Surabaya Interfaith Forum.

Namun, Surabaya Interfaith Forum fokus pergerakannya memang khusus untuk para anak muda.

“Bergabung dengan kami hanya butuh passion dan keinginan untuk berkontribusi kepada perdamaian di antara umat beragama,” katanya.

Ajeng memaparkan bahwa kata interfaith atau kerukunan antarumat beragama mungkin terdengar sederhana.

Namun, menjaga perdamaian itu tak semudah yang dikira banyak orang.

“Kalau dikaji lebih dalam, interfaith ini banyak sekali bahasannya. Salah satu contohnya adalah makna puasa dari lintas agama yang ternyata berbeda-beda, tetapi tak banyak orang tahu,” paparnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co