GenPI.co - Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo mengungkapkan industri fesyen ke depannya dipengaruhi teknologi.
“Jadi, kita perlu memanfaatkan teknologi dalam meningkatkan nilai tambah produk dan efisiensi usaha,” ucap Angela saat memberikan sambutan di JMFW, Jakarta, Kamis (18/11).
Pengaruh teknologi menurut Angela bisa memberikan karya menarik bagi masyarakat.
Oleh sebab itu, Kemenparekraf berkomitmen membangun ekonomi kreatif di tengah era digital.
“Berbagai progam di antaranya melalui gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang mendukung produk-produk ekonomi kreatif lokal go digital,” ujarnya.
Bantuan tersebut disertai pendampingan agar para pelaku usaha tidak hanya bisa bertahan, tetapi juga berkembang
Angela mengatakan, pihaknya mendorong peningkatan transaksi penjualan produk ekonomi kreatif secara nasional khususnya sektor fesyen, kriya, dan kuliner melalui penyediaan voucher diskon di berbagai platform digital.
Berdasarkan data dari The State of Global Islamic Economic tahun 2018, pertumbuhan industri fesyen di Indonesia terbaik ke-3 di dunia setelah Turki dan UAE dengan konsumsi mencapai USD 21 miliar.
“Adanya pandemi covid-19 ini, tantangan ke depannya adalah bagaimana ekonomi kreatif termasuk industri fesyen muslin bisa beradaptasi secara cepat dengan digitalisasi,” bebernya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News