GenPI.co - Banjir yang terjadi di tiga kabupaten wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) mulai berangsur surut. Warga yang mengungsi akibat banjir telah untuk pulang ke rumahnya masing-masing
"Banjir di Melawi, Sekadau dan Sintang sudah berangsur surut, beberapa pengungsi sudah pulang ke rumah," kata Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Kebencanaam BNPB, Abdul Muhari, Jumat (19/11).
Menurut Abdul Muhari, berdasarkan laporan BNPD Melawi, ketinggian muka air mengalami penurunan 50 hingga 100 centimeter.
Dia mengatakan, data terakhir warga yang mengungsi saat itu berjumlah 773 jiwa.
Di samping itu, memastikan kesehatan warga yang kembali, pemerintah daerah bersama dengan TNI dan Polri memberikan pengobatan gratis, seperti yang terjadi di Kecamatan Pinoh wilayah Melawi.
"Di Kabupaten Melawi tercatat 28.278 kepala keluarga atau 108.455 jiwa terdampak dan empat warga meninggal dunia," ujarnya/
Lokasi terdampak banjir di kabupaten itu yaitu Kecamatan Menukung, Tanah Pinoh, Tanah Pinoh Barat, Nanga Pinoh, Sayan, Pinoh Selatan, Pinoh Utara, Ella Hilir, Belimbing, Belimbing Hulu dan Sokan.
Wilayah lain yang terdampak di Provinsi Kalbar yaitu Kabupaten Sintang. Banjir yang melanda sejak Kamis (21/10), pukul 10.00 WIB itu berdampak pada 12 kecamatan.
Dampak terakhir yang tercatat oleh BPBD Kabupaten Sintang yaitu populasi terdampak 33.818 kepala keluarga atau 112.962 jiwa, warga mengungsi 7.545 kepala keluarga atau 25.884 jiwa.
"Mereka yang mengungsi berada di 32 pos pengungsian. Korban meninggal dunia sebanyak empat orang selama banjir," kata Abdul Muhari.
Data sementara per hari ini menyebutkan rumah terdampak 35.807 unit, jembatan rusak berat lima unit, jembatan rusak sedang satu unit dan gardu padam 61 unit.
sedangkan total jumlah gardu yang sempat padam berjumlah 77 unit dan 16 unit telah berfungsi normal.
Sedangkan Dampak banjir di wilayah Sekadau tercatat populasi terdampak berjumlah 5.518 kepala keluarga atau 19.601 jiwa dan warga meninggal dunia satu orang.
Terkait kerugian material BPBD masih terus melakukan pemutakhiran data infrastruktur terdampak, untuk data sementara tercatat jumlah rumah terdampak mencapai 5.518 unit.
Abdul Muhari mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sekadau masih menetapkan status tanggap darurat di wilayahnya hingga 30 November 2021.
"Kondisi itu dapat diperpanjang apabila kondisi makin memburuk. Selama masa tanggap darurat ini, pemerintah daerah melayani warga terdampak, khususnya mereka yang masih mengungsi," pungkasnya. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News