GenPI.co - Sejarah Hari Ayah Indonesia ternyata beda dari negara lain. Bila negara lain diperingati setiap 12 Juni, di Indonesia justru 12 November.
Perbedaan Hari Ayah Nasional dan Hari Ayah Sedunia juga memiliki latar belakang yang berbeda dan dalam penetapan tanggal peringatannya.
Meskipun dirayakan dengan waktu yang berbeda, namun keduanya tetap menjadi momen yang berharga.
Utamanya untuk menengok kembali peran dan jasa seorang ayah dengan memberinya sebuah penghargaan khusus dalam satu hari.
Di seluruh dunia, Hari Ayah diperingati sebagai pengingat pentingnya peran ayah di dalam keluarga.
Ayah sebagai kepala keluarga tidak hanya memberi nafkah tapi juga sebagai pelindung dan menjadi panutan untuk anak-anaknya.
Maka dari itu, penting untuk memperingati dan tahu sejarah Hari Ayah Nasional.
Tahun ini, Hari Ayah Nasional dirayakan pada Jumat 12 November 2021. Berikut sejarah Hari Ayah 12 November.
Dikutip dari Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hari Ayah di Indonesia lahir atas prakarsa paguyuban Satu Hati, lintas agama dan budaya yang bernama Perkumpulan Putra Ibu Pertiwi (PPIP).
Dimulai ketika 2014, PPIP menggelar peringatan Hari Ibu di Solo. Saat itu acara dimeriahkan dengan mengadakan Sayembara Menulis Surat untuk Ibu.
Acara tersebut disambut baik dan mendapat sekitar 70 surat terbaik yang kemudian dibukukan.
Menariknya, setelah acara panitia menemukan banyak pertanyaan dari peserta perihal Hari Ayah.
Pertanyaan kapan diadakan sayembara menulis surat untuk Ayah? Kapan Peringatan Hari Ayah? Banyak muncuk ke permukaan.
Pertanyaan tersebut lantas membuat PPIP ingin mencari tahu kapan Hari Ayah diperingati di Indonesia.
PPIP berusaha untuk mencari informasi tentang Hari Ayah, hingga audiensi ke DPRD kota Surakarta.
Mereka mencari tahu kapan Hari Ayah di Indonesia. Namun saat itu PPIP tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan.
Hingga pada akhirnya, PPIP menggelar deklarasi Hari Ayah Nasional untuk Indonesia dan menetapkan tanggal 12 November sebagai Peringatan Hari Ayah Nasional.
Keputusan ini juga telah melalui kajian yang cukup panjang.
Deklarasi Hari Ayah Nasional digabung dengan hari kesehatan dengan mengambil semboyan "Semoga Bapak Bijak, Ayah Sehat, Papah Jaya".
Pada hari dan jam yang sama, deklarasi Hari Ayah juga dilakukan di Maumere, Flores, NTT.
Di sana juga diluncurkan buku "Kenangan untuk Ayah" yang berisi 100 surat anak Nusantara yang diseleksi dari Sayembara Menulis Surat untuk Ayah.
Setelah deklarasi, PPIP mengirimkan buku tersebut dan piagam deklarasi Hari Ayah kepada Presiden RI yang saat itu dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Tak hanya Presiden, mereka juga mengirimi bupati di 4 penjuru Indonesia yakni Sabang, Merauke, Sangir Talaud, dan Pulau Rote.
Sejak saat itu, setiap tanggal 12 November ditetapkan sebagai Hari Ayah Nasional hingga saat ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News