BMKG Beri Peringatan Serius, Cuaca Ekstrem Mengancam 12 Provinsi

06 November 2021 18:20

GenPI.co - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan terdapat 12 provinsi di Indonesia yang terancam mengalami banjir hingga banjir bandang yang dapat digolongkan dalam kategori siaga.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin mengatakan potensi hujan sedang hingga lebatnya masih cukup tinggi untuk sepekan ke depan.

"Bila spesifik, ada beberapa daerah yang cukup rentan di mana ada cuaca ekstrem akan berdampak pada bencana,” katanya di Jakarta, Jumat (5/11/2021).

BACA JUGA:  BMKG Kasih Peringatan Serius Khusus Warga Jawa Timur, Waspadalah

Miming menyebutkan untuk periode tiga hari ke depan, berdasarkan prakiraan cuaca berbasis dampak, 12 provinsi yang berpotensi banjir itu adalah Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah.

Banjir dan banjir bandang yang masuk dalam kategori siaga diprediksi akan terjadi karena kondisi cuaca di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir menunjukkan peningkatan.

BACA JUGA:  BMKG Kasih Peringatan Serius Khusus Warga Jabodetabek, Waspadalah

Peningkatan cuaca itu bisa jadi karena dipicu oleh aktifnya dinamika atmosfer skala global La Nina yang menyebabkan kondisi atmosfer di wilayah Indonesia relatif menjadi lebih basah.

Keadaan tersebut turut diperkuat dengan aktivitas dari fenomena gelombang atmosfer MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, gelombang Rossby yang saat ini aktif di wilayah Indonesia hingga sepekan ke depan.

BACA JUGA:  BMKG Prediksikan Cuaca Malam Hari Ini Akan Berawan

Miming menjelaskan MJO dan gelombang Kelvin itu, akan bergerak dari arah Samudera Hindia menuju Samudera Pasifik melewati Indonesia dengan siklus 30 sampai 40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin ada pada skala harian.

Sebaliknya, gelombang Rossby ikut diduga akan bergerak dari arah Samudera Pasifik menuju Samudera Hindia.

“Ini masih cukup aktif di wilayah Indonesia yang berpotensi meningkatkan pertumbuhan awan hujan. Yang tentunya bisa berdampak pada peningkatan cuaca curah hujan tinggi di wilayah Indonesia, terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara seperti itu,” ujar dia.

Menurut Miming, kondisi dinamika atmosfer skala lokal yang tidak stabil dengan potensi konvektifitas yang cukup tinggi, berkontribusi pada pembentukan awan hujan yang menjadi faktor pemicu cuaca ekstrem.

Pembentukan awan hujan diprediksi akan membentuk awan berjenis cumulonimbus.

Sehingga potensi terjadinya hujan lebat dengan intensitas sedang-lebat akan terjadi pada periode sepekan ke depan mulai dari 5 November hingga 11 November 2021.

Melihat prediksi ekstremnya hujan yang akan terjadi selama beberapa waktu, Miming meminta agar seluruh masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan akan potensi cuaca tersebut.

"Pastikan kapasitas dan tata kelola air yang siap menampung peningkatan curah hujan dan memastikan saluran air dan drainase agar mencegah terjadinya sumbatan ketika ada luapan air kubangan," jelasnya. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Irwina Istiqomah

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co