GenPI.co - Hobi yang trend di era 90-an ini terus eksis dan bertumbuh. Salah satu komunitas Tamiya yang terus eksis ialah STK alias Standar Tamiya Kere.
Agung Dwi Priatna salah satu penggerak di STK mengatakan, komunitas ini berdiri karena adanya waktu kosong di sela-sela bekerja.
"Mulai 2015, ini teman-teman kantor di salah satu stasiun televisi tertua Indonesia, ya memang anaknya masuk ke generasi 90-an semua rata-rata," kata Agung kepada GenPI.co, Rabu (3/11).
Alhasil, mereka tentu tak asing dengan mainan Tamiya. Setelah ada satu dua orang yang upload sedang bermain Tamiya, semua pun terpancing bermain mobil mini 4WD itu.
"Akhirnya mulai ramai itu di lingkungan Kebon Jeruk dan pada mau main lagi. Syaratnya cuma satu, beli satu track Rp 50 ribu dan satu mobil Tamiya," katanya.
Lama kemalamaan komunitas ini berkembang. Sejalan dengan itu, komunitas ini juga punya jalur balapan sendiri karena syarat ikut bermain harus menyumbang jalur tersebut.
Dirinya bersama komunitas lantas membuat studio yang tidak terpakai di kantornya untuk sarana bermain.
"Namun, lama kelamaan kami enggak punya duit. Nah, di situ si Putra ini, salah satu founder STK bilang "kita ini bener-bener kayak standar Tamiya Kere ya'," katanya.
Berawal dari celetukan itu, nama group Tamiya ini kemudian muncul. Menurutnya, mayoritas anggota memilih bermain Tamiya lagi karena dulunya main. Jadi, semacam ada efek nostalgia.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News