GenPI.co - Anggota DPR Komisi VII Yohanis Fransiskus Lema mengatakan bahwa perubahan iklim terjadi karena dosa ekologis yang dilakukan oleh manusia.
Menurut dia, dosa tersebut terbentuk akibat konsep pembangunan yang salah.
Hal itu disampaikan dalam webinar “Climate Resilience Development Policy: Minimizing Economic Loss of Climate Impact”, Senin (11/10).
“Jadi, bentuk dari dosa-dosa ekologis itu yang harus ditindaklanjuti untuk adanya pertobatan ekologis,”kata pria yang kerap disapa Ansy ini.
Dia memaparkan bahwa kondisi yang terjadi di Indonesia bukanlah kemiskinan, tetapi pemiskinan oleh pihak tertentu.
“Itu bentuk kemiskinan struktural yang secara sengaja dan sadar dilakukan oleh aktor-aktor, baik oleh negara yang membiarkan atau koporasi,” papar Ansy.
Politisi PDIP itu menuturkan bahwa pembangunan di Indonesia selama ini dilakukan hanya berorientasi pada keuntungan ekonomi.
“Kepedulian dan keberpihakan kepada ekologi berkelanjutan seringkali kurang diperhatikan, padahal agar pembangunan bisa berkelanjutan, lingkungan hidup itu harus diutamakan,” tuturnya.
Ansy pun mengingatkan bahwa ancaman dari perubahan iklim adalah sesuatu yang nyata dan akan terjadi di kemudian hari.
“Ancaman itu tak hanya mengancam bumi, tetapi juga manusia. Kita tak boleh bermain-main dan hanya ada di level antisipasi. Kita harus berani menemukan akar persoalan dalam menangani isu lingkungan,” tutup Ansy Lema.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News