GenPI.co - Direktur Eksekutif Center for Youth and Population Research (CYPR), Dedek Prayudi, menanggapi isu ancaman Jakarta yang terancam tenggelam di tahun 2050.
Beberapa kajian mengungkapkan eksploitasi air tanah yang berlebih mengakibatkan penurunan muka tanah di Jakarta.
Menurut Dedek, Pemprov DKI Jakarta harus bertanggung jawab atas konversi dari penggunaan air tanah ke PDAM.
"PDAM itu tidak memenuhi kebutuhan air bersih di Jakarta. Jadi, sebelum ada larangan menggunakan air tanah, ini harus dipertanggungjawabkan," ujar Dedek Prayudi kepada GenPI.co, Rabu (6/10).
Dia menjelaskan ada tiga alasan, yang mana PDAM tidak bisa memenuhi kebutuhan air bersih di Jakarta.
Pertama, Jakarta sangat minim sumber air bersih. Pasokan air bersih pun di dapat dari daerah penyangga di Jakarta.
Kedua, masalah kebocoran pipa air bersih hingga di atas 40 persen.
Menurutnya, hal ini cukup krusial untuk menyalurkan air bersih kepada masyarakat Jakarta.
Selanjutnya, ketiga, jalur pipa air bersih pun tidak merata di seluruh wilayah DKI Jakarta.
"Tiga alasan itu yang membuat Pemprov DKI bertanggung jawab penuh," jelasnya.
Sementara itu, prediksi Jakarta tenggelam 2050 dituangkan Presiden Amerika Joe Biden dalam sebuah pidato.
Menurut Biden, Jakarta akan tenggelam 30 tahun ke depan dari sekarang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News