GenPI.co - Sikap Menteri Sosial Tri Rismaharini yang marah-marah dibedah pengamat. Rapat bersama pejabat Provinsi Gorontalo terkait bansos pun ikut diulas.
Pengamat politik Dedi Kurnia Syah menganalisis ini dari berbagai angle.
"Kegemaran Risma marah bisa karena dua sebab. Pertama, Risma gagal menjelaskan visi dan misi bidang yang dia tangani kepada bawahannya," ujar Dedi kepada GenPI.co, Senin (4/5).
Menurut Dedi, terjadi beberapa kesalahan di dalam komunikasi yang terjadi antara Risma dengan orang yang menjadi korban amukan.
"Sehingga insinkronisasi terjadi. Kondisi ini sangat menghambat laju kinerja kolektif kementerian yang dia pimpin," tuturnya.
Selain itu, Dedi menilai ada ketidakpahaman antara Menteri Sosial dengan bawahannya dalam menyelesaikan masalah yang terjadi.
"Kedua, Risma tidak berada dalam passion sebagai menteri. Dia lebih tepat sebagai pekerja lapangan yang menerima perintah," katanya.
Dedi mengatakan bahwa Risma bukan sosok pemimpin yang memberi perintah kepada perorangan, melainkan sosok yang berani saat menjadi pekerja di lapangan.
"Dia lebih cocok sebagai pengatur di lapangan, bukan pemberi perintah. Pada posisi Risma sekarang, dia menjadi pemimpin yang memberi perintah," tandasnya.
Di sisi lain, Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Risma.
Tidak hanya itu, dirinya juga menilai menteri Risma perlu memeriksakan diri ke dokter psikologis agardiketahui sebab musabab dirinya marah.
“Kalau tak diliput media dan tak diambil gambar sepertinya dia tidak marah. Maaf, beliau perlu memeriksakan diri ke dokter psikologis untuk tanya kenapa marah-marah melulu,” katanya.
Dirinya lantas memberi saran kepada Risma agar bersikap dan menegur dengan cara yang baik.
Tidak hanya itu, dirinya juga merasa bahwa Risma hanya menjual citranya untuk popularitas.
“Sebetulnya kalau ada salah beliau panggil saja dan tegur secara baik-baik. Buat saya media enggak perlu ambil gambar model seperti ini,” tandasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News