GenPI.co - Kementerian Kesehatan mencatat salah satu penyakit yang paling sering ditemukan dalam korban meninggal pasien covid-19 adalah penyakit jantung.
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 beberapa bulan lalu mengatakan bahwa terdapat 5 dari 10 kasus meninggal yang memiliki riwayat penyakit jantung.
"Penyandang penyakit jantung berisiko terkena Covid-19 dengan keadaan klinis yang buruk, bahkan menyebabkan kematian," kata Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu dalam konferensi pers peringatan Hari Jantung Sedunia 2021.
Ia merinci beberapa penyebab penyakit jantung yaitu diet tidak seimbang, kurang aktivitas fisik, kebiasaan merokok, terpapar asap rokok, dan konsumsi alkohol.
Faktor lain yakni hipertensi, diabetes, obesitas, dan kandungan lemak dalam darah.
Maxi membeberkan data riset Kemenkes pada 2018 yang menunjukkan, prevalensi penyakit jantung berdasarkan diagnosis dokter Indonesia sebesar 1,5 persen.
Berdasarkan data tersebut, prevalensi penyakit jantung tertinggi berada di Kalimantan Utara sebesar 2,2 persen.
Dokter spesialis jantung, Dr. Rien Afrianti, Sp.PD, Sp.JP, FIHA mengatakan, virus SARS-Cov-2 memang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia, sementara penderita penyakit jantung memiliki sistem imun tubuh yang lebih rendah dari orang sehat.
"Sehingga mereka lebih rentan terkena virus ini, karena sistem kekebalannya tidak begitu kuat," ungkap Dr. Rien dalam Webinar belum lama ini.
Meksipun begitu, sambung dr. Rien, bukan berarti penderita penyakit jantung tidak boleh berolahraga, terutama di tengah pandemi.
Ia mengatakan, bahwa pada pasien yang sudah pernah mengalami serangan jantung, dengan berolahraga justru dapat membantu agar serangan itu tidak terjadi lagi.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News