GenPI.co - Dua tahun sudah dunia terselimuti pandemi covid-19. Banyak hal yang berubah akibat pandemi datang, begitu pula dengan dunia fesyen.
Akademisi Institut Kesenian Jakarta Lenny Agustin mengatakan, fashion kini sebagian besar dipengaruhi oleh dua hal.
Adapun, muara dari perubahan itu tetap tak bisa dipisahkan dari pandemi covid-19.
“Soal respons masyarakat yang berbeda dalam menyikapi pandemi. Ada yang tenang, tetapi ada pula yang bosan dan kemudian jadi eksplorasi banyak hal,” kata Lenny Agustin dalam diskusi virtual, Selasa (21/9).
Lenny yang juga fashion designer mengatakan fesyen memang seperti sebuah pembaharuan yang mengikuti perkembangan isu-isu dunia.
Biasanya hal itu juga memicu terciptanya sebuah tren. Sebab, apa yang dikreasikan para designer kebanyakan dipengaruhi oleh pola pikir masyarakat saat ini.
“Jadi, fashion designer mengamati apa yang terjadi di masyarakat dan apa yang mereka butuhkan dalam penampilan mereka sekarang,” katanya.
Era pandemi membuat masyarakat sekarang ini banyak menghabiskan waktu di rumah. Rumah bisa dibilang jadi pusat segala aktivitas.
Hal itu memicu ide segar bagi para fashion designer untuk memahami apa saja yang bisa dilakukan masyrakat di rumah, tetapi masih dengan hidup sehat.
Misalnya, tren kimono atau piyama, yang mana itu adalah pakaian rumahan.
Akan tetapi, dieksplorasi lebih menjadi lebih luas lagi penggunannya.
Begitu pula dengan masker yang kini menjadi aksesori yang bukan hanya sekadar tambahan, melainkan juga pelengkap fashion seseorang.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News