GenPI.co - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS merespons soal penangkapan terduga teroris yang merupakan pegawai di BUMN.
"Tidak mengejutkan tentang penangkapan pegawai salah satu perusahaan BUMN atas dugaan terorisme," kata Fernando kepada GenPI.co, Rabu (15/9).
Sebab, isu instansi negara dan BUMN sudah disusupi oleh para terorisme bukan hal baru.
Menurutnya, isu ini memang perlu diselesaikan dengan serius. Instansi negara dan BUMN perlu memperketat pegawai yang akan masuk.
"Seleksi penerimaan pegawai bisa dengan melibatkan BNPT dan wajib militer sebelum diangkat," katanya.
Selain itu, BNPT yang saat ini dikomandoi Boy Ralfy Amar juga perlu turun gunung.
BNPT dianggap perlu terus melakukan pembinaan pegawai di setiap instansi negara maupun BUMB.
"Terutama ke pihak yang diindikasikan terpapar paham radikalisme," katanya.
Sebelumnya, Densus 88 menangkap empat terduga teroris masing-masing berinisial MEK, S, SH, dan T, di Bekasi dan Petamburan.
Kabag Banops Densus 88 Kombes Aswin Sinegar mengatakan terduga teroris berinisial S alias MT merupakan seorang pegawai di salah satu perusahaan BUMN.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News