GenPI.co - Gubernur DKI Anies Baswedan mengklaim pengambilan air tanah di DKI Jakarta kini telah berkurang.
Karena itu, kata dia, titik penurunan muka tanah atau land subsidence di DKI Jakarta dalam beberapa tahun terakhir mengalami pengurangan.
"Jika kita sadari dalam beberapa tahun terakhir ini, permukaan tanah yang dulunya ada lebih dari 20 titik, sekarang hanya menjadi lima titik," kata Anies dalam diskusi Pelayanan Merata Air Minum Jakarta di Jakarta, Rabu, 1 September 2021.
Pengambilan air tanah berkurang, karena kata Anies pengalihan ke pipanisasi air bersih di Jakarta serta distribusi air dengan menggunakan kios air bersih dan mobil air bersih di Jakarta.
"Ini menunjukkan kegiatan pengambilan air tanah berkurang, karena sudah ada pasokan air dari tempat lain melalui program dari PAM Jaya tersebut," kata Anies.
Anies mengatakan, banyaknya masyarakat yang beralih dari penggunaan air tanah tak lepas dari subsidi yang diberikan Pemprov DKI.
Subsidi, kata Anies, akan menekan biaya rumah tangga karena tidak semua orang di Jakarta mampu memenuhi hak dasarnya dalam mendapatkan air bersih.
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menyebut bahwa ibu kota RI, DKI Jakarta, saat ini dalam kondisi terancam. Dia menyebut Jakarta terancam tenggelam 10 tahun pada pidato perubahan iklim di Kantor Direktur Intelijen Nasional AS, 27 Juli lalu.
Biden menyebut perubahan iklim menyebabkan naiknya permukaan laut. Ribuan orang bisa kehilangan tempat tinggal, mata pencaharian dan kehidupan.
Namun Presiden AS ini bukanlah tokoh pertama yang menyebutkan Jakarta akan tenggelam. (ANT)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News