GenPI.co - Permasalahan distribusi bantuan sosial (bansos) menjadi hal yang paling rentan terjadi, tidak terkecuali di Kabupaten Sleman.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo menemukan delapan data bansos bermasalah.
Ironisnya temuan bansos bermasalah ini terbanyak ada di Kapanewon Depok.
"Kapanewon di Sleman ada 8 data Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang bermasalah. Tadi kita temukan ada yang ternyata sudah meninggal dan sudah dicek sampai ke makamnya. Ternyata ada data yang tidak sesuai lain yang harus segera dibenahi," ujar Kustini dilansir dari Ayoyogya.com, Rabu, (1/9/2021).
Lebih lanjut, kata Kustini, selain data meninggal dunia, terdapat pula penerima manfaat lain yang sudah pindah tempat tinggal dan datanya tidak sesuai.
"Permasalahan lain yang ditemukan berkaitan dengan penerima manfaat yang tidak mempunyai Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Selain itu banyak KKS yang tidak sama dengan data yang ada di Dukcapil," paparnya.
Kustini menyebutkan selain masalah data, permasalahan lain yang ditemukan berkaitan dengan akses mencetak kartu KKS.
Selama ini imbuhnya bank yang ditunjuk sebagai penyalur bansos PKH di Sleman belum bisa melayani cetak kartu.
"Kondisi ini sebenarnya teknis yang tentu mengganggu dan merugikan masyarakat. Dalam waktu dekat akan saya komunikasikan dengan pihak terkait agar bisa mempermudah masyarakat," terangnya lagi.
Berdasarkan data di Kapanewon Sleman, ia mendapatkan laporan data sebanyak 134 KPM yang tidak ditemukan di data Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D).
Selain itu ada 23 KPM yang tidak memiliki KKS sembako.
"Untuk data yang salah saya minta agar bisa diperbaiki secara berjenjang sesuai prosedur laporan," bebernya.
Ia kemudian mendesak dan meminta Dinas Sosial dan instansi terkait agar segera bertindak cepat untuk memastikan kevalidan data dan bantuan bisa segera diterima masyarakat yang berhak.(*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News