GenPI.co - Peneliti Senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengingatkan kembali luka lama imbas dari pemilu 2019.
“Jangan lupa pilu-pilu pemilu itu masih kuat di kalangan grass root,” katanya dalam diskusi daring, Sabtu (28/8/2021).
Dia menyarankan Presiden Jokowi sebagai kepala negara harus bisa menunjukkan sebagai pemersatu negara bangsa.
“Saya sebagai peneliti, tentu saya koncern dengan itu, bagaimana mengobati lara-lara politik itu, sementara mereka menghadapi satu kebutuhan pokok dalam masa yang tidak mudah dalam pandemic ini,” katanya.
Siti Zuhro juga menyinggung soal maraknya mural-mural berbau kritik kepada pemerintah.
“Mural itu adalah ekspresi dari kekecewaan dan sebagainya, itu kalau dibiarkan legitimasi kepada pemerintah itu akan akumulatif,” paparnya.
Sebelumnya Siti Zuhro menyinggung soal Partai Amanat Nasional (PAN) yang dinilai bakal memperkuat untuk mendukung program pemerintah.
“Jadi dengan posisi, koalisi yang kokoh di parlemen itu, akan memudahkan, memuluskan, eksekusi dari program pemerintah, Itu asumsinya,” katanya.
Hal tersebut juga merupakan buntut masuknya PAN ke koalisi pemerintahan.
“Jadi civil society tidak dihitung yang penting sudah partai koalisinya kokoh kuat, besar, pastinya masyarakat itu atau civil society pastinya paralyze lah,” papar Siti Zuhro. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News