GenPI.co - Sekretaris Daerah Jember, Jawa Timur Mirfano angkat bicara soal honor pemakaman setiap ada warga meninggal dunia karena Covid-19 di wilayahnya.
Mirfano mengatakan pemkab harus mengurus lebih dari seribu jenazah pada Juli 2021 lalu.
“Bukan jenazah biasa, tapi jenazah pasien Covid-19 dan kami harus menjamin tidak boleh ada satu pun jenazah yang terlantar,” katanya dalam rilisnya, Jumat (27/8) malam.
Mirfano mengungkapkan di lapangan para petugas pemakaman harus bekerja dari pagi sampai pagi lagi karena pada Juli 2021 tercatat kematian karena Covid-19 rata-rata lebih dari 50 orang per hari.
Mirfano mengatakan para petugas pemakaman harus berhadapan dengan keluarga yang marah dan menerima kekerasan fisik.
Atas hal itu, pihaknya di level manajemen harus mengurus ketersediaan sarana prasarana dalam kondisi belum ada anggaran yang tersedia.
Mirfano mengatakan kematian warga yang meninggal akibat Covid-19 di atas 40 orang setiap hari sangat mendadak dan tidak dapat diprediksi.
“Kami setiap hari harus monitoring pemakaman sampai pemakaman terakhir," ujarnya.
Mirfano mengatakan, pihaknya harus menjaga kecukupan tenaga pemakaman yang berhenti karena takut risiko tertular Covid-19.
Selain itu juga mencari tukang kayu yang dapat memproduksi peti jenazah yang pembayarannya belakangan.
Mirfano mengatakan pihaknya bekerja penuh risiko mulai petugas pemakaman sampai Bupati yang harus menjamin tidak boleh ada satu pun jenazah yang tidak dapat dimakamkan.
Mirfano menyebut ia bersama Bupati Jember, Plt Kepala BPBD dan Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Jember mengembalikan honor pemakaman yang diterimanya sebesar Rp70.500.000. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News