GenPI.co— Kampung Naga hanya memiliki penduduk 294 jiwa. Namun keberadaan kampung yang berlokasi di di Dusun Naga, Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya ini selalu memantik penasaran wisatawan.
Warga Kampung Naga memang dikenal teguh memegang nilai leluhur. Cara hidup mereka masih begitu tradisional, menyatu dengan alam perbukitan yang menaunginya.
Baca juga:
Mengintip Kampung Naga yang Eksotis
Tips Berkunjung Ke Kampung Naga, Desa Perawan di Singaparna
Salah satu tradisinya adalah panen padi. Biasanya masyarakat hanya berbekal batu, ani-ani dan alat pemanen padi lainnya. Para wanita dengan balutan kain samping dengan penutup kepalanya mulai berduyun-duyun memadati hamparan sawah dalam tradisi panen.
Jumlah lahan di sana ada 5 hektare, rata-rata produksi padi mencapai lima kilogram per bata (14 meter persegi). Sementara, per kepala keluarga biasanya memiliki 30 bata.
Sebelum dimulainya tradisi panen raya, ada yang tak boleh dilewatkan oleh petani kampung. Para petani harus lebih dulu melakukan "Rotus Ngukusan" atau pembacaan doa.
Salah satu petani laki-laki yang dituakan memimpin pembacaan doa, sementara wanita menunggu di samping sawah sambil menunggu pembacaan doa.
Sebelum prosesi upacara di buka, para petani meletakan empat dedaunan di beberapa titik sawah yang siap untuk dipanen.
Empat daun tersebut meliputi pucuk kawung, daun darandan, daun pancing, gadog dan seeur. Kemudian daun tersebut diletakkan di beberapa titik antara lain di pojokan sawah atau di tengah. Petani juga diharuskan membawa ampas dan sapu padi nantinya akan diletakkan di juru pupuhunan.
Setelah itu padi yang sudah dipanen dikumpulkan di ruang terbuka, barulah para petani melakukan upacara "ngaleseuhan" dibacakan doa sebagai ucapan syukur kepada Tuhan sebelum padi dinikmati oleh masyarakat kampung.
Panen raya akan dilakukan setiap dua kali dalam setahun, antara Januari-Juli. Bagi masyarakat di Kampung Naga sendiri, padi memiliki filosofi.
Di Kampung Naga, padi diibaratkan perempuan hamil. Sejak saat padi ditanam hingga waktu panen, ritual doa menjadi tradisi yang wajib dilakukan agar hasil panen dapat melimpah.
Tonton juga video ini:
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News