GenPI.co - Musibah banjir melanda trans Sulawesi yaitu jalur penghubung Sulawesi Tenggara dengan Sulawesi Tengah. Air yang meluap di jalur tersebut mengakibatkan kendaraan tak bisa melintas. Arus kendaraan putus total akibat banjir yang menerjang sebagian wilayah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Senin (3/6). Banjir tersebut mulai menggenang sejak senin dini hari. Akibatnya ratusan pemudik tak melintasi jalur. Banyak pemudik yang terpaksa kembali ke Kota Kendari, meski masih ada yang bertahan menunggu air surut.
Salah satunya Nasarudin yang hendak pergi ke kampung halamannya. “Saya bertahan disini hingga air surut agar bisa lewat ke kampung. Banjir yang awalnya ada dua desa, kini sudah meluas hingga enam desa” ujar Nasarudin.
Baca juga :
Ganti Earphone dengan Ular, Kucing ini Banjir Pujian Netizen
Banjir Kritik Provinsi Garis Keras, Mahfud MD Meluruskan Maknanya
12 Ribu Warga Mengungsi Akibat Banjir dan Longsor di Bengkulu
Saat ini desa yang dilanda banjir adalah desa Oheo sampai Desa Linomoiyo. Banjir paling parah terjadi di lima desa yang membuat jalur tersebut terputus, yaitu Desa Polopolora, Desa Paka, Desa Tadoloiyo, Desa Linomoiyo, dan Desa Laroonaha Konawe Utara.
Sementara, tergenannya lintasan penghubung antar provinsi ini dimanfaatkan oleh warga sekitar dengan membuat rakit untuk menyeberangkan kendaraan milik pemudik. Para warga mengais rezeki dengan membanderol harga 100 ribu untuk roda dua, sedangkan untuk roda empat mereka membanderol 700 ribu rupiah. Mahalnya jasa angkut rakit ini dikeluhkan para pemudik. Sehingga banyak pemudik yang bertahan di lokasi banjir menunggu air surut. Bahkan sebagian dari mereka memilih kembali ke kota Kendari.
Sementara, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Konawe Utara, Jasmidin, menyatakan, hingga kini, cuaca di area yang terdampak banjir saat ini intensitas curah hujan tergolong tinggi. "Kemungkinan debit air masih akan terus bertambah. Dihimbau para masyarakat terus bersiaga untuk dievakuasi ke tempat yang aman jika debit air semakin bertambah. Nanti proses evakuasi banjir di trans Sulawesi akan dilakukan dengan Basarnas beserta relawan yang siap berpatroli di area banjir," kata Jasmidin.
Tonton lagi :
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News