Semarang dan Pekalongan Diprediksi Tenggelam, ESDM Membenarkan

05 Agustus 2021 06:15

GenPI.co - Kepala Bidang (Kabid) Geologi dan Air Tanah Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Tengah, Heru Sugiharto membenarkan pernyataan pakar ITB, Heri Andreas.

Hal itu terkait pernyataan pakar ITB, Heri Andreas yang menyebut penurunan tanah atau land subsidence di Pekalongan dan Semarang, Jawa Tengah.

Berdasarkan data ESDM Jateng, jika penurunan tanah contohnya di Semarang mencapai lebih dari 10 sentimeter (cm) setiap tahunnya.

BACA JUGA:  Muncul Klaster Guru di Pekalongan, 37 Orang Positif Covid-19

Penurunan tanah itu terutama terjadi di wilayah pesisir Semarang bagian timur dan barat.

Lebih lanjut, kata Heru Sugiharto, penurunan tanah mencapai 2-5 cm per tahun di pesisir barat.

BACA JUGA:  Covid Melonjak, Pekalongan Hentikan Pengiriman Pekerja Migran

Sedangkan penurunan tanah di pesisir timur justru lebih parah, yakni lebih dari 10 cm.

Menurutnya, ada berbagai faktor yang mempengaruhi penurunan tanah atau land subsidence di wilayah tersebut.

BACA JUGA:  Lebih dari 6 Ribu Orang Meninggal di Kota Semarang Akibat Covid

“Jadi ada banyak faktor, bukan hanya pengambilan air tanah. Tapi juga faktor alam. Selain itu juga aktivitas perekonomian seperti industri,” ujar Heru dilansir dari Ayoyogya.com.

Namun, Heru tidak bisa menyalahkan aktivitas perekonomian atau industri yang terjadi di kawasan pesisir.

Hal ini dikarenakan kawasan pesisir merupakan kawasan yang strategis bagi aktivitas perekonomian dan inddustri.

“Kawasan pesisir itu kan dekat dengan pelabuhan, sehingga menjadi pilihan industri,” katanya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Hartanto Ardi Saputra

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co