GenPI.co - Fadli Zon geram. Anggota DPR RI Komisi I bereaksi keras saat pemerintah menganggarkan Rp 2,4 triliun untuk pengadaan laptop pelajar buatan dalam negeri. Kemendikbud Ristek disebut sudah keterlaluan.
Seperti diketahui, sebanyak 240.000 unit akan dijual sebagai bagian dari program digitalisasi sekolah oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Dengan begitu, artinya 1 unit laptop pelajar tersebut berkisar Rp 10 juta-an. Padahal, spesifikasi dari laptop tersebut jauh di bawah harga yang dijual.
“Jangan keterlaluan cari untung di tengah kesulitan pandemi covid-19 ini,” ujar Fadli Zon dalam akun Twitter-nya dan GenPI.co telah diizinkan mengutip, Sabtu (31/7).
Menurut Fadli Zon, laptop dengan kisaran harga Rp 10 juta terlalu mahal untuk para pelajar. Oleh sebab itu, menurutnya Kemendekbud Ristek sangat keterlaluan mematok harga yang tidak semestinya.
“Saya tanya orang yang langganan beli komputer, taksirannya dengan spesifikasi itu paling harganya hanya sekitar Rp. 4 juta. Kalau sebelum pandemi harganya 3 juta,” ujar Fadli Zon.
Berikut ini spesifikasi laptop pelajar yang tertuang di dalam Peraturan Mendikbud Nomor 5 Tahun 2021 tentang Petunjuk Operasional Dana Alokasi Khusus Fisik Reguler Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2021.
Secara rinci spesifikasi dari laptop tersebut yakni:
Tipe prosesor core: 2 frekuensi: > 1,1 GHz, Cache: 1 M.
Memori standar terpasang: 4 GB DDR4
Hard drive: 32 GB
USB port: dilengkapi dengan USB 3.0
Networking: WLAN adapter (IEEE 802.11ac/b/g/n)
Tipe grafis: High Definition (HD) integrated Audio: integrated
Monitor :11 inch LED
Daya/power: maksimum 50 watt
Operating system: chrome OS
Device management: ready to activated chrome education upgrade (harus diaktivasi setelah penyedia ditetapkan menjadi pemenang)
Masa Garansi: 1 tahun. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News