Panglima TNI Sebut Kata Perang, Strateginya Istimewa

28 Juli 2021 10:23

GenPI.co - Panglima TNI Hadi Tjahjanto benar-benar all out mencegah penyebaran virus corona (covid-19).

Dia pun mengerahkan 63 ribu prajurit TNI untuk menjadi tenaga pelacak (tracer) masyarakat yang melakukan kontak erat dengan pasien covid-19.

“Pengerahan itu merupakan upaya TNI membantu pemerintah meningkatkan rasio tracing (pelacakan) sehingga penyebaran covid-19 cepat terkendali,” kata Hadi, Senin (26/7).

BACA JUGA:  Calon Panglima TNI Dibeber, Pengganti Marsekal Hadi Ternyata

Ada dua strategi yang akan dijalankan, yakni manual dan digital. Langkah pertama ialah melakukan tracing secara manual.

Para prajurit akan menerima pesan dari dinas kesehatan di masing-masing wilayah.

BACA JUGA:  Bakal Pensiun, Harta Kekayaan Panglima TNI Marsekal Hadi Dahsyat

Setelah itu petugas menghubungi dan mewawancarai warga lewat WhatsApp (WA) ataupun telepon.

Sementara itu, cara manual dilakukan bakal oleh babinsa dan babinkamtibmas.

BACA JUGA:  Hadi Tjahjanto Akan Pensiun, Yudo Margono Calon Penggantinya?

Mereka akan mewawancarai warga yang dicurigai kontak erat dengan penderita covid-19.

Setelah itu para anggota tracer akan melapor ke puskesmas tingkat desa. Laporan akan diteruskan ke dinas kesehatan di setiap kabupaten/kota dan provinsi.

“Kemudian ke tingkat pusat agar bisa masuk ke laporan nasional,” terang Panglima TNI.

Pengerahan tracer tambahan juga dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Jumlahnya sebanyak 7.000 tracer.

Menurut Hadi, pengerahan itu merupakan bagian dari konsep perang semesta melawan covid-19.

“Kalau kita samakan dengan konsep perang semesta, BNPB ini dari komponen masyarakat yang diperbantukan secara total,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng

BERITA TERPOPULER

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co