GenPI.co – Kasus penemuan pengidap cacar Monyet di Singapura pada 8 Mei 2019 lalu membuat Indonesia turut waspada.
Kementerian Kesehatan pun memberi instruksi kepada Puskesmas di seluruh Indonesia sebagai garda terdepan layanan kesehatan masyarakat.
Puskesmas diminta untuk melakukan sosialisasi virus cacar monyet serta pencegahannya terhadap setiap pasien yang datang.
Baca juga: Mencegah Cacar Monyet Libatkan Semua Pihak
Hari Senin (20/5) pagi, GenPI.co mengunjungi salah satu puskesmas di untuk menilik kesiapannya terkait cacar monyet ini. Puskesmas yang didatangi adalah Puskesmas Kelurahan Grogol Utara 1.
Rudi, salah seorang staf Puskesmas mengatakan, pihaknya telah mengikuti instruksi Kemenkes untuk melakukan sosialisasi mengenai cacar monyet.
“Sosialisasi dilakukan setiap minggunya 3 kali, untuk pagi ini (Senin,20/4), jajaran puskesmas mensosialisasikan mengenai virus dan pencegahan cacar monyet,” ujarnya.
Rudi mengatakan, pihaknya berupaya memberikan penjelasan dengan detail terkait penyakit yang tengah heboh itu. Hal tersebut agar pasien dapat mengetahui dengan pasti jika terjadi gejala yang mengarah pada penyakit tersebut, dan melakukan tindakan cepat dengan antara lain mengantar pasien dengan gejala tersebut ke puskesmas.
GenPI.co juga menyempatkan bertanya salah seorang pasien di puskesmas mengenai cacar monyet itu. Menariknya, pasien bernama Linda itu mengetahui mengenai virus tersebut.
“Virus cacar monyet ini terbawa dari luar negeri, khususnya dari benua Afrika,” ujar Linda.
Ia melanjutkan, baru satu orang yang teridentifikasi terkena cacar monyet. “Saat ini orang tersebut berada di Singapura,” ujar Linda yang sedang berobat di puskesmas itu.
Di lain waktu, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Laksmi Duarsa Anggari Putri mengatakan, cacar monyet merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan dari binatang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi ketika berdekatan maupun mengonsumsi daging dari hewan yang terinfeksi.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News