GenPI.co - Tidak banyak yang menyangka, ternyata Pemilu 2019 kali ini menimbulkan guncangan berat bagi bangsa Indonesia. Aksi 22 Mei yang berkonsentrasi di depan Gedung Bawaslu, diwarnai dengan kerusuhan, bahkan terakhir dilaporkan 6 orang meninggal dan ratusan terluka. Sungguh miris.
Yang mencengangkan, ternyata Aksi 22 Mei ini diduga telah diramalkan oleh Nostradamus. Seorang pramal asal Prancis yang sangat tersohor karena ramalannya yang jitu soal Hitler dan Serangan 9/11 di Amerika Serikat. Bernama asli Michel de Nostredame, ramalannya selalu ditunggu seluruh dunia. Meski tidak ada yang tahu persis apa isi ramalan tersebut lantaran dibuat seperti narasi kecil, namun seringkali teori konspirasi mengartikannya sesuai perkembangan zaman.
Baca juga :
Wali Kota Bekasi: Silakan Aksi Tolak Pemilu 2019 Asal Bekasi Aman
Makar Adalah, Ini Jawaban Pedagang Bekasi yang Bikin Geli
Pedagang Bekasi Mau ke Acara Aksi Damai Tolak Pemilu 2019, Tapi..
Jadi, di awal 2019, seperti dilansir dari mirror.co.uk, Nostradamus meramal di tahun ini akan terjadi penderitaan besar di seluruh dunia. Dalam bukunya 1555 Les Propheties mengatakan terjadi perang politik yang mengerikan. Karenanya dia menyarankan, daripada 'berperang', lebih baik pemimpin politik bersatu memerangi perubahan iklim ekstrem yang juga ada dalam ramalannya tahun ini.
Dari teori konspirasi tersebut, perang politik itu telah terjadi di Indonesia. Melalui aksi 22 Mei, kelompok massa yang tidak puas akan hasil Pemilu 2019 turun ke jalan dan sebagian oknum berbuat kerusuhan. Saran Nostradamus memang terbukti, hanya persatuan dari pemimpin politik lah yang bisa mempersatukan lagi pandangan yang berbeda.
Selain itu ada ramalan Nostradamus yang berbunyi: Dua kali dibangun dan dua kali dijatuhkan, Timur juga akan melemahkan Barat. Musuhnya, setelah beberapa pertempuran, tertangkap di laut dan akan gagal pada masanya.
Seperti diketahui, Prabowo dua kali mencalonkan diri sebagai presiden dan dua kali pula mengalami kegagalan, 2014 dan 2019. Dia dikalahkan oleh Jokowi.
Sementara Timur melemahkan Barat, Jokowi diketahui lebih merapat ke China dalam kerjasama ekonomi. Dan, entah kebetulan atau tidak, Prabowo pernah berkata dirinya merupakan American's fair-haired boy. Kiasan dia menggambarkan bila dirinya dekat dengan Amerika Serikat alias Barat. Benarkah ramalan Nostradamus ini pada aksi 22 Mei ini? Wallahua'lam.
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News